Masyarakat Rupat mulai terserang penyakit akibat kabut asap karhutla

id Karhutla, asap

Masyarakat Rupat mulai terserang penyakit akibat kabut asap karhutla

Arsip Foto - Kawasan lahan gambut yang terbakar masih mengeluarkan asap di Kecamatan Dumai Barat, Kota Dumai, Riau, Jumat (22/2/2019). Potensi kebakaran hutan dan lahan gambut diperkirakan akan semakin luas terjadi di Dumai, Rupat dan sebagian Rokan Hilir bila di penghujung pekan nanti hujan belum turun di sejumlah wilayah pesisir Riau itu (ANTARA FOTO/Aswaddy Hamid)



Pekanbaru (Antaranews Riau) - Masyarakat Pulau Rupat, Kabupaten Bengkalis, mulai terserang penyakit akibat terpapar kabut asap kebakaran hutan dan lahan yang melanda wilayah pesisir Riau tersebut dalam dua pekan terakhir.

"Puskesmas kita sudah menangani beberapa pasien yang mulai batuk-batuk, flu akibat dampak asap," kata Camat Rupat, Hanafi dihubungi Antara dari Pekanbaru, Senin.

Hanafi mengatakan sudah dua pekan terakhir Kecamatan Rupat terpapara kabut asap. Bahkan, dalam empat hari terakhir kondisinya terus memburuk. Pada Senin awal pekan ini, kabut asap bahkan terpantau pada level berbahaya dengan jarak pandang hanya 100 meter.

Secara umum, Hanafi menyebut korban kabut asap terdiri dari orang dewasa dan beberapa diantaranya bayi. Meski terus terpapar udara tidak sehat hingga berbahaya, dia mengatakan belum ada warganya yang mengungsi.

Baca juga: 100 Prajurit Kostrad Tiba di Riau untuk Padamkan Karhutla Rupat

Aktivitas warga pun masih tergolong normal, meski dia mengimbau untuk mengurangi aktivitas di luar rumah. Selain itu, dia juga mengimbau kepada masyarakat yang mulai mengeluhkan sakit akibat kabut asap untuk segera melapor dan berobat ke Pusat Kesehanatan Masyarakat (Puskesmas) terdekat.

"Kami imbau agar segera berobat jika ada keluhan," ujarnya.

Hari ini, dia menyebut Dinas Kesehatan Bengkalis bersama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat membagikan 2.600 masker kepada warga yang terpapara asap.

Upaya penanggulangan Karhutla di Rupat terus dilakukan oleh tim gabungan TNI, Polri, Manggala Agni, BPBD dan masyarakat setempat. Kepala BPBD Bengkalis, Tajul Moedris mengatakan hingga hari ini tim gabungan menggesa upaya pemadaman darat yang tersebar di tiga wilayah di Kecamatan Rupat.

Sebanyak 100 prajurit Komando Strategi Angkatan Darat (Kostrad) turut diperbantukan ke Pulau Rupat. Dia mengatakan Prajurit TNI dari satuan?Yonarmed 10 Kostrad telah mulai diperbantukan untuk mengatasi Karhutla di Pulau yang berada di bibir Selat Malaka tersebut.

"Untuk pasukan saya fikir sudah cukup. Hanya saja yang kita butuhkan saat ini ada bantuan pemadaman dari udara," jelasnya.

Baca juga: Srategi "perang" Panglima melawan karhutla

Baca juga: Panglima TNI Tinjau Karhutla Riau, Perintahkan Tambah Pasukan dan Peralatan