Pekanbaru, 23/10 (ANTARA) - PT Kalila Bentu Limited terkendala pembebasan lahan untuk memenuhi kontrak pasokan gas dari lapangan Segat ke pembangkit PLN Teluk Lembu di Pekanbaru, Riau.
"Sampai sekarang proses pemipaan masih dalam proses," kata Manager Komunikasi dan CSR Kalila, Dahrul Hidayat ketika dihubungi di Pekanbaru, Senin.
Ia mengatakan jarak antara lapangan gas di Kebupaten Pelalawan ke Pekanbaru mencapai 54 kilometer. Hingga kini perusahaan masih terkendala dalam proses pembebasan lahan sehingga proses pemipaan belum dilakukan sama sekali.
"Sebagai solusi, kami menawarkan apabila PLN mau membuat pembangkit di mulut tambang karena kemungkinan lebih murah dibandingkan membuat pipa ke Pekanbaru," ujarnya.
General Manager PT PLN Wilayah Riau-Kepulauan Riau Oman Sumantri mengatakan PLN tengah mencari pasokan gas untuk bahan bakar pembangkit listrik sebagai antisipasi karena belum ada kepastian pasokan gas dari PT Kalila dapat sesuai target pada akhir 2010.
PLN dan Kalila terikat kontrak gas sebesar 30 MMSCFD (milion metric standard cubic feet per day) untuk pembangkit PLN di Teluk Lembu, Pekanbaru. Padahal bila pasokan gas tersebut terpenuhi maka PLN dapat mendongkrak kemampuan pembangkit Teluk Lembu dari 40-50 megawatt (MW) menjadi 100 MW lebih.
Namun, hingga kini Kalila baru bisa memastikan pasokan gas sebesar 13 MMSCFD.
Sebagai langkah antisipasi, Oman mengatakan bahwa PLN melalui Satuan Administrasi Pembangkit Listrik Riau-Sumatera Utara kini dalam proses negosiasi untuk mendapatkan pasokan gas dari blok Jambi-Merang.
Namun, ia belum bersedia menyebutkan nama perusahaan tersebut.
Ia hanya mengatakan bahwa pasokan gas dari blok Jambi-Merang itu bakal terealisasi pada 2011.
Ia menjelaskan, gas dari Jambi-Merang direncanakan untuk memasok bahan bakar di pembangkit listrik berdaya 240 MW di daerah Duri, Kabupaten Bengkalis. Untuk tahap awal, lanjutnya, kerja sama pasokan gas mencapai 20-25 MSCFD untuk daya 100 MW.