Pekanbaru,(Antaranews Riau) - Badan Restorasi Gambut (BRG) mengakui bahwa Pulau Rupat, Provinsi Riau yang saat ini mengalami kebakaran hebat hingga mencapai ratusan hektare tersebut belum masuk dalam wilayah intervensi pemulihan gambut.
"Sampai sekarang Pulau Rupat belum masuk peta kerja kita. Kita kerja (pembasahan dan pemulihan gambut) di Meranti, Rokan Hilir, Rokan Hulu, Pelalawan dan lainnya. Rupat belum masuk," kata Kepala BRG Nazir Foead di Pekanbaru, Sabtu.
Pulau Rupat merupakan bagian dari wilayah Kabupaten Bengkalis. Sejak awal Februari 2019 ini, Pulau yang berada di bibir Selat Malaka itu terbakar hebat. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat memperkirakan luas lahan yang terbakar mencapai lebih 200 hektare.
Baca juga: Riau Minta Bantuan BNPB untuk Cegah Karhutla, begini penjelasannya
Hingga hari ini, kebakaran di Pulau Rupat masih terus berlangsung. Tim gabungan TNI, Polri, Manggala Agni, BPBD dan masyarakat terus berjibaku melakukan pemadaman.
Kebakaran lahan di Pulau Rupat berdampak pada kabut asap yang menyelimuti Kota Dumai medio Februari ini. Bahkan, Pemko Dumai sempat meliburkan siswa-siswi dari aktivitas belajar mengajar di sekolah karena kualitas udara yang memburuk.
Insiden kebakaran lahan di Rupat, berdasarkan catatan Antara juga pernah terjadi pada 2018, dan terus memburuk pada tahun ini.
Untuk itu, Nazir mengatakan bahwa BRG akan segera membahas upaya pembasahan dan pemulihan gambut bersama masyarakat dan pemerintah daerah di Pulau Rupat pada tahun ini.
"Kita akan bahas nanti dengan Pemerintah Daerah, kabupaten dan kecamatan," ujarnya.
Baca juga: Moeldoko Dukung Agrowisata Sekat Kanal Bandar Sungai, Siak
Secara umum, BRG sepanjang 2017 dan 2018 telah membangun sebanyak 725 sumur bor dan 1.126 sekat kanal di kawasan gambut rusak untuk menjaga jenis tanah organik itu tetap basah.
Pada 2019 ini, Nazir mengemukakan akan kembali membangun 450 unit sumur bor, 331 sekat kanal, dua embung dan program revitalisasi paket ekonomi desa sebanyak 47 paket.
"Pada 2019 ini di Riau akan bangun sumur bor 450 unit, sekat kanal 331 unit, dan dua embung. Disamping itu juga ada program revitalisasi ekonomi 47 paket," ujarnya.
Baca juga: BRG Ungkap Dugaan Kebakaran Lahan Perusahaan Sawit Riau
Berita Lainnya
BRGM ajak anak muda GLI kenal lebih dekat gambut dan mangrove di Kepulauan Meranti
29 September 2024 12:52 WIB
PHR proaktif bantu pencegahan dan pelatihan karhutla-restorasi gambut di Riau
28 August 2024 11:38 WIB
Adaptasi perubahan iklim dengan pertanian lahan tanpa bakar di Rokan Hilir
15 August 2024 12:22 WIB
Difasilitasi BRGM, 40 produk dari lahan gambut dijajakan ke gerai oleh-oleh di Riau
30 July 2024 12:19 WIB
KLHK sebut pengelolaan gambut perlu strategi khusus dan perhatikan fisiografi ekosistem
30 May 2024 17:02 WIB
KLHK paparkan restorasi gambut berpotensi topang peningkatan kesejahteraan desa
18 April 2024 13:32 WIB
BRGM targetkan rehabilitasi 7500 hektare gambut di Riau
25 March 2024 17:30 WIB
BRGM dan Disdik Dumai sosialisasikan kurikulum gambut dan mangrove
07 March 2024 17:47 WIB