Orangtua di Dumai Liburkan Anak Sekolah Akibat Kabut Asap

id kabut asap dumai,dumai,karhutla

Orangtua di Dumai Liburkan Anak Sekolah Akibat Kabut Asap

Arsip foto. Semak belukar dan pepohonan akasia hangus terbakar di kawasan hutan konservasi, Medang Kampai, Dumai, Riau, Minggu (3/2/2019). Kebakaran hutan dan lahan gambut yang terjadi di kawasan hutan konservasi itu sudah berlangsung selama tiga hari akibat cuaca panas dan diperkirakan kebakaran mencakup 10 hektare kawasan hutan itu. (ANTARA FOTO/Aswaddy Hamid)

Dumai, (Antaranews Riau) - Sejumlah orangtua dan wali murid di Kota Dumai memilih meliburkan anak ke sekolah karena kualitas udara berasap sejak Rabu (13/2) hingga Jumat dinihari tadi memasuki level tidak sehat dan berbahaya untuk kesehatan.

Warga Dumai Fifi, seorang ibu dengan memiliki anak usia dini mengaku lebih mementingkan kesehatan anak daripada harus dipaksakan bersekolah dalam kondisi cuaca tidak baik akibat asap dan abu kebakaran lahan.

"Mending anak gak sekolah daripada sakit akibat asap ini," kata Fifi, Jumat.

Ibu lainnya, Erna juga meliburkan anaknya yang baru sekolah di taman kanak kanak karena kuatir asap dan abu kebakaran hutan ini bisa menganggu kesehatan, ditambah lagi cuaca panas.

Baca juga: Udara Dumai pagi ini Mulai Berasap

"Dari sekolah belum ada diumumkan libur, tapi asapnya makin parah dan cuaca panas, lebih baik anak saya liburkan daripada sakit nantinya," kata Erna.

Pemantauan Antara, sekolah di Dumai masih melakukan aktivitas belajar mengajar, padahal kualitas udara makin tidak sehat akibat diselimuti kabut asap dan abu sisa kebakaran lahan beterbangan hingga ke rumah warga.

"Aktifitas belajar dan mengajar masih berjalan seperti biasa," kata Kepala Bidang SD Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Dumai Dedi kepada pers.

Menurutnya, kondisi kabut asap terparah terjadi pada dini hari hingga subuh, namun memasuki siang asap mulai hilang terbawa angin.

"Kami belum meliburkan pelajar, namun tetap dihimbau agar sekolah mengurangi aktivitas di luar ruangan dan anak agar memakai masker," sebutnya.

Baca juga: Ini sebabnya Berolahraga di tempat Kotor Lebih Berbahaya buat Paru-paru

Sementara itu, Pemerintah Kota Dumai telah menetapkan status Siaga Darurat Bencana Asap, berlaku sejak 13 Februari hingga 31 Mei 2019, dan Wali Kota Zulkifli As mengimbau semua pihak untuk peduli membagikan masker ke masyarakat umum.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Dumai mengakui kabut asap yang mengepung wilayah Kota Dumai merupakan kiriman dari sejumlah wilayah di Riau.

Kualitas udara Dumai sempat menyentuh level 500 Range status udara berbahaya pada pukul 02.00 Wib hingga 05.00 Wib, dan jam 06.00 Wib berangsur membaik di level 227 status sangat tidak sehat, kemudian pukul 07.00 Wib level 26 Range udara baik, Jumat.

Disebutkan, luas lahan terbakar di Dumai sekira 29,5 hektar, terakhir kebakaran terjadi di Parit 3 RT 06 Kelurahan Bangsal Aceh Kecamatan Sungai Sembilan Jum'at (15/2) sekira pukul 11.30 Wib dengan luas lahan terbakar sekitar 6 hektare.

"Tim pemadam kebakaran gabungan terdiri TNI, Polri, BPBD, Manggala Agni dan masyarakat peduli api serta instansi terkait lain sudah berhasil memadamkan api, dan kinimasih proses pendinginan di lokasi itu," kata Afrilagan pada wartawan.

Baca juga: Pelayaran di Dumai Waspadai Gangguan Kabut Asap

Baca juga: BMKG: Kabut Asap Dumai Belum Ganggu Jarak Pandang