Udara Dumai pagi ini Mulai Berasap
Dumai, Riau (Antaranews Riau) - Sejumlah warga mengeluhkan kualitas udara Kota Dumai, Provinsi Riau, karena diselimuti kabut asap dan abu sisa kebakaran hutan dan lahan di lingkungan pemukiman pada Rabu pagi. Kondisi ini membuat warga khawatir dengan kesehatan keluarga dan anak sekolah bisa terganggu.
Warga Dumai Rika, seorang ibu rumah tangga kuatirkan kondisi udara berasap ini karena bisa berdampak buruk terhadap kesehatan keluarga, kemudian juga membuat aktivitas kurang nyaman.
"Bau asap nya terasa sekali dan menyesak ke dada, abu nya juga sampai ke rumah dan mengotori halaman," kata Rika.
Baca juga: BPBD Riau Catat 267,5 Hektare Lahan Riau Terbakar Sepanjang 2019
Dia berharap instansi terkait segera turun tangan mengatasi kebakaran hutan ini agar kualitas udara tidak semakin buruk dan dapat menganggu kesehatan manusia, terutama bagi anak usia dini dan sekolah.
Diperoleh informasi bahwa kualitas udara Kota Dumai pada Rabu (13/2) pukul 07.00 Wib dalam kategori tidak sehat dengan indeks pencemaran 187, namun kondisi sejak dinihari sudah sangat tidak sehat di level 240 Polutan Standar Indeks.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Dumai Afrilagan mengatakan, penyebab udara berasap ini sebagian besar kiriman dari kebakaran hutan dan lahan di Kecamatan Rupat Kabupaten Bengkalis, dan juga akibat karlahut terjadi di Dumai.
Baca juga: Karhutla di Dumai Sulit Dipadamkan, MPA Keluhkan Kurang Peralatan
BPBD Dumai menyatakan saat ini kejadian karlahut terdapat di dua titik panas sedang proses pendinginan, tersebar di Kelurahan Bangsal Aceh Kecamatan Sei Sembilan dan Kelurahan Teluk Makmur Kecamatan Bukit Kapur, ditambah satu titik api baru di Kelurahan Teluk Makmur Kecamatan Bukit Kapur.
"Kebakaran gambut di kelurahan bangsal aceh masih pendinginan dan teluk makmur sedang penanganan petugas gabungan, terpantau titik api baru di rumpun jaya kecamatan bukit kapur, kejadian karlahut di dumai juga penyumbang kabut asap beberapa hari ini," kata Afrilagan.
Penanggulangan karlahut di Kelurahan Bangsal Aceh beberapa waktu lalu dilakukan lewat darat oleh tim gabungan, dan laut dibantu bom air dari helikopter PT RUJ dan Sinar Mas Forestry, sedangkan kebakaran di Teluk Makmur ditangani secara manual di darat.
Upaya penanggulangan bersama karlahut agar tidak menimbulkan bencana asap terus dilakukan Pemkot Dumai melalui BPBD dan instansi terkait pemerintah, seperti TNI Polri, Manggala Agni dengan saling berkoordinasi dan menurunkan petugas gabungan.
Baca juga: BRG Ungkap Dugaan Kebakaran Lahan Perusahaan Sawit Riau
Baca juga: (Vidiomakro) - Waspada, Karhutla di Riau muncul lagi
Warga Dumai Rika, seorang ibu rumah tangga kuatirkan kondisi udara berasap ini karena bisa berdampak buruk terhadap kesehatan keluarga, kemudian juga membuat aktivitas kurang nyaman.
"Bau asap nya terasa sekali dan menyesak ke dada, abu nya juga sampai ke rumah dan mengotori halaman," kata Rika.
Baca juga: BPBD Riau Catat 267,5 Hektare Lahan Riau Terbakar Sepanjang 2019
Dia berharap instansi terkait segera turun tangan mengatasi kebakaran hutan ini agar kualitas udara tidak semakin buruk dan dapat menganggu kesehatan manusia, terutama bagi anak usia dini dan sekolah.
Diperoleh informasi bahwa kualitas udara Kota Dumai pada Rabu (13/2) pukul 07.00 Wib dalam kategori tidak sehat dengan indeks pencemaran 187, namun kondisi sejak dinihari sudah sangat tidak sehat di level 240 Polutan Standar Indeks.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Dumai Afrilagan mengatakan, penyebab udara berasap ini sebagian besar kiriman dari kebakaran hutan dan lahan di Kecamatan Rupat Kabupaten Bengkalis, dan juga akibat karlahut terjadi di Dumai.
Baca juga: Karhutla di Dumai Sulit Dipadamkan, MPA Keluhkan Kurang Peralatan
BPBD Dumai menyatakan saat ini kejadian karlahut terdapat di dua titik panas sedang proses pendinginan, tersebar di Kelurahan Bangsal Aceh Kecamatan Sei Sembilan dan Kelurahan Teluk Makmur Kecamatan Bukit Kapur, ditambah satu titik api baru di Kelurahan Teluk Makmur Kecamatan Bukit Kapur.
"Kebakaran gambut di kelurahan bangsal aceh masih pendinginan dan teluk makmur sedang penanganan petugas gabungan, terpantau titik api baru di rumpun jaya kecamatan bukit kapur, kejadian karlahut di dumai juga penyumbang kabut asap beberapa hari ini," kata Afrilagan.
Penanggulangan karlahut di Kelurahan Bangsal Aceh beberapa waktu lalu dilakukan lewat darat oleh tim gabungan, dan laut dibantu bom air dari helikopter PT RUJ dan Sinar Mas Forestry, sedangkan kebakaran di Teluk Makmur ditangani secara manual di darat.
Upaya penanggulangan bersama karlahut agar tidak menimbulkan bencana asap terus dilakukan Pemkot Dumai melalui BPBD dan instansi terkait pemerintah, seperti TNI Polri, Manggala Agni dengan saling berkoordinasi dan menurunkan petugas gabungan.
Baca juga: BRG Ungkap Dugaan Kebakaran Lahan Perusahaan Sawit Riau
Baca juga: (Vidiomakro) - Waspada, Karhutla di Riau muncul lagi