Pekanbaru(Antaranews Riau) - Kebakaran hutan dan lahan di Kota Dumai, daerah pesisir Provinsi Riau, terus meluas selama tiga hari terakhir dan sulit untuk dipadamkan.
“Kebakaran sudah hampir tiga hari. Luasnya diperkirakan sudah sampai 10 hektare,” kata Anggota Masyarakat Perduli Api (MPA) dan juga Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) Teluk Makmur, Budi, ketika dihubungi Antara dari Pekanbaru, Minggu.
Ia menjelaskan, lokasi kebakaran di Kelurahan Teluk Makmur, Kecamatan Medang Kampai, Kota Dumai, sangat jauh dari akses jalan sehingga sulit untuk dipadamkan. Titik api di lahan gambut berjarak sekitar 10 kilomoter dari jalan aspal di rute Dumai-Pakning, yang hanya bisa dijangkau dengan berjalan kaki.
“Medan sangat sulit karena hutan yang terbakar jauh di dalam,” katanya.
Baca juga: FERT Siap Antisipasi Karhutla Selama El Nino
Selain itu, angin juga bertiup kencang sehingga api cepat menyebar. Orang setempat menyebutnya kini sebagai musim angin “taru”, ketika angin sangat kencang.
Kebakaran sudah menghanguskan hutan, semak dan kebun kelapa sawit yang belum diketahui siapa pemiliknya.
“Sepertinya itu sawit yang gagal, kita tidak tahu siapa pemiliknya. Sepertinya itu orang luar yang punya lahan,” katanya.
Baca juga: Lokasi Karhutla Pesisir Riau area HPT langganan terbakar sejak 2017
Sebanyak 15 anggota MPA Teluk Makmur berjibaku mencoba memadamkan kebakaran dengan peralatan seadanya, bahkan tidak ada honor yang mereka terima sebagai pemadam kebakaran.
“Mau bagaimana lagi, karena ini adalah kampung kita, mau tidak mau ini harus dijaga dan dipadamkan. Banyak kesulitannya, seperti tidak ada kendaraan operasional sehingga kita pakai motor sendiri untuk survei lokasi kebakaran yang jauh, dan juga peralatan masih kurang,” katanya.
Ia mengatakakan pemadam kebakaran dari Manggala Agni dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Dumai, TNI dan Polri juga ada membantu. Namun, api masih belum bisa dipadamkan.
Baca juga: BRG Ungkap Dugaan Kebakaran Lahan Perusahaan Sawit Riau
MPA Teluk Makmur sudah berdiri selama enam tahun terakhir dan lebih banyak bekerja secara swadaya, atau tanpa honor. Ia berharap MPA Teluk Makmur bisa ada bantuan kendaraan operasional untuk mempermudah tugas patroli.
“Di kecamatan kita ada empat kelurahan, tiga sudah ada transportasi untuk operasional. Tapi kita belum ada, semoga bisa ada bantuan agar membantu kerja kita,” katanya.
Baca juga: (Vidiomakro) - Waspada, Karhutla di Riau muncul lagi
Baca juga: Gegara Puntung Rokok, Pria Dumai Jadi Tersangka Pembakar Lahan
Berita Lainnya
Pemerintah pastikan pengendalian kebakaran hutan dan lahan terutama wilayah prioritas
24 October 2024 17:01 WIB
Pemkab Siak gelar apel kesiapsiagaan antisipasi bencana alam banjir dan karhutla
17 October 2024 17:24 WIB
13 helikopter dan pesawat antisipasi karhutla di Riau
06 September 2024 8:51 WIB
PT SLS sinergi dengan Kelompok Tani Peduli Api cegah dan atasi kebakaran lahan
24 August 2024 11:12 WIB
Kebakaran hutan dan lahan TN Baluran Situbondo, Jatim masih bisa diatasi
01 July 2024 13:47 WIB
Hujan buatan disebar di Riau guna cegah karhutla
16 June 2024 13:56 WIB
BPBD: Kerugian akibat kebakaran hutan dan lahan di Bangka Belitung capai Rp150 miliar
02 November 2023 12:10 WIB
Mengatasi siklus empat tahun kebakaran hutan dan lahan gambut
07 October 2023 14:21 WIB