Sebanyak 207 Nelayan Indragiri Hilir Terima Bantuan Konversi BBG

id sebanyak 207, nelayan indragiri, hilir terima, bantuan konversi bbg

Sebanyak 207 Nelayan Indragiri Hilir Terima Bantuan Konversi BBG

Istimewa

Tembilahan,(Antarariau.com) - Sebanyak 207 orang nelayan kecil di Kabupaten Indragiri Hilir, Riau menerima bantuan Program Konversi Bahan Bakar dari Minyak ke Gas untuk menekan biaya operasional melaut.

Bantuan yang diberikan itu berupa konverter kit, mesin kapal, dan tabung gas elpiji 3 Kg untuk kapal-kapal nelayan.

Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Kabupaten Indragiri Hilir Drs Darussalam di Tembilahan, Senin, mengatakan, paket konversi tersebut berasal dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) RI melalui mitra kerja komisi VII DPR-RI.

"Pemerintah Daerah Inhil tentu menyambut gembira atas bantuan yang dialokasikan untuk masyarakat nelayan. Bantuan ini akan sangat bermanfaat untuk mendorong kesejahteraan nelayan di Inhil," ucap Darussalam.

Dia mengatakan, bantuan paket konversi Bahan Bakar Minyak (BBM) ke Bahan Bahan Bakar Gas (BBG) diserahkan kepada 207 orang nelayan yang tersebar di empat kecamatan di Inhil yakni Kecamatan Batang Tuaka, Tembilahan Hulu, Enok, Tanah Merah dan Kecamatan Reteh.

Menurutnya, bantuan paket konversi BBM ke BBG sangat membantu mendorong kesejahteraan masyarakat yang bekerja sebagai nelayan kecil.

"Kita berharap bantuan ini dapat memudahkan nelayan. Untuk itu manfaatkanlah sebaik-baiknya, jangan dipindahtangankan atau dijual," pesannya.

Direktur Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur Minyak dan Gas Kementerian ESDM RI, Alimuddin Baso saat turut serta dalam menyerahkan bantuan konversi BBM ke BBG beberapa waktu lalu mengatakan, nelayan yang berhak menerima bantuan paket tersebut adalah nelayan yang telah memiliki kapal dengan kapasitas dibawah 5 GT, nelayan yang menggunakan alat tangkap ramah lingkungan dan memiliki kartu nelayan," ucapnya.

Dia menilai, dengan adanya bantuan tersebut, nelayan dapat menghemat biaya operasional bahan bakar sampai dengan 40 sampai 45 persen. Hal ini kata dia akan sangat meringankan biaya bahan bakar terhadap nelayan yang akan melaut.

Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Indragiri Hilir, Mukhtar T memaparkan, garis pantai Kabupaten Inhil merupakan terpanjang di Provinsi Riau. Selain itu, Inhil juga merupakan daerah dengan penduduk rata-rata bermata pencaharian sebagai nelayan.

"Dari 20 Kecamatan di Inhil, terdapat sekitar 29 ribu dari 7 ratus ribu warga masyarakat inhil yang bermata pencaharian sebagai nelayan," paparnya.

Kondisi ini tambahnya, cukup menjadi alasan kuat jika Pemerintah Inhil meminta perhatian lebih dari Pemerintah pusat agar mampu mengalokasikan bantuan kesejahteraan nelayan.