Pemakaian Vaksin MR Riau Capai 32 Persen

id pemakaian vaksin, mr riau, capai 32 persen

Pemakaian Vaksin MR Riau Capai 32 Persen

Oleh Agidatul Izzah & Frislidia

Pekanbaru (Antarariau.com)- Dinas Kesehatan Provinsi Riau telah menvaksin 625.810 anak atau mencapai 32 persen dari 1.955.659 anak target ditetapkan di provinsi itu tahun 2018.

"Artinya masih ada sisa 1.232.065 anak lagi yang belum divaksin, keterlambatan ini terjadi lebih karena adanya penolakan dari masyarakat," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Provinsi Riau

Muhammad Ridwan di Pekanbaru, Jumat.

Menurut Ridwan, awalnya masyarakat menolak untuk memvaksin anaknya karena ada issu beredar bahan baku vaksin Measles & Rubella (MR) terdapat kandungan babi, namun Majelis Ulama Indonesia atau MUI sudah membolehkan untuk menggunakan vaksin itu.

Ia mengatakan, MUI sudah mengeluarkan fatwa No 33 tahun 2018 tentang vaksin MR, jadi masyarakat tidak perlu takut lagi, justru jika tidak memvaksin anak mereka dikhawatirkan akan berdampak buruk untuk kesehatan anak kerena dapat diserang virus MR.

"MR merupakan penyakit menular melalui saluran pernapasan yang disebabkan oleh virus campak dan rubella.

Anak dan orang dewasa yang belum melakukan imunisasi Campak dan Rubella beresiko terjangkit tertular ini," kata

Muhammad Ridwan.

Selain anak dan orang dewasa, katanya, ibu hamil juga rentan terinfeksi virus ini, kemungkinan terbesar adalah

ibu hamil pada trisemester pertama atau usia kehamilan satu sampai tiga bulan. Virus ini akan merusak janin yang

ada di dalam kandungan.

Apabila janin sudah terkena virus maka akan membawa dampak terhadap bayi yang akan lahir, seperti kelainan

jantung, kerusakan jaringan otak, katarak kongenital adanya gangguan pendengaran atau tuli.

"Untuk menekan angka kelahiran bayi yang cacat atau kematian maka perlu dikampanyekan untuk memberikan

pengetahuan kepada masyarakat tentang pentingnya melakukan vaksin MR dan bahaya dari penyakit Campak dan

Rubella itu," katanya.

Ia menambahkan, guna mencegah mewabahnya penyakit MR itu maka perlu dilakukan pemberian obat secara

massal kepada anak usia 9 bulan sampai usia kurang dari 15 tahun.

Vaksin MR ini diproduksi di negara India dan menjadi rujukan bagi sejumlah negara Islam di dunia sehinngga

rujukan ini diharapkan bisa menekan keengganan orang tua untuk memberikan imunisasi MR bagi anaknya.