Alami Defisit Anggaran Hingga Rp1 Triliun, Pemprov Riau Kesulitan Bantu Gempa Lombok

id alami defisit, anggaran hingga, rp1 triliun, pemprov riau, kesulitan bantu, gempa lombok

Alami Defisit Anggaran Hingga Rp1 Triliun, Pemprov Riau Kesulitan Bantu Gempa Lombok

Ilustrasi

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Pemerintah Provinsi Riau, mengaku kesulitan untuk mengeluarkan anggaran bantuan keuangan untuk korban bencana gempa di Lombok, Nusa Tenggara Barat, karena mengalami defisit hingga Rp1 triliun.

"Ini bukan mau tidak mau, patut tidak patut, solid tidak solid, dan loyal atau tidak loyal. Masalahnya kita kesulitan keuangan akibat tinda salur," kata Sekretaris Daerah Pemprov Riau, Ahmad Hijazi di Pekanbaru, Kamis.

Dia mengungkapkan, bahwa dalam hitungannya tahun 2017 saja ada total Rp360 miliar dana perimbangan yang mestinya diterima tahun ini.

Kemudian ada juga "windfall" harga minyak dunia yang naik dari 45 dolar menjadi 70 dolar per barel yang tidak bisa diterima tahun ini karena tidak ada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan 2018.

Meski begitu, menurutnya, Provinsi Riau tetap memperhatikan korban terdampak gempa Lombok. Oleh karena itu, pihaknya masih mengupayakan cara lain serta melakukan konsultasi dengan kementrian dalam negeri soal bantuan keuangan tersebut.

"Kita menghargai arahan pemerintah pusat tapi kita harus jelaskan juga kondisi kita, kalaulah uang kita disalurkan tahun ini tentu kita bisa. Kalau tak disalurkan uang apa yang mau kita beri dalam bantuan keuangan," ujarnya.

Dikatakannya, jikapun tidak ada bantuan keuangan untuk warga terdampak gempa di Lombok, Pemprov Riau juga beri bantuan lain. Seperti dari Dinas Kesehatan Riau memberikan bantuan dari sisi obat-obatan dan sebagainya.

"Nanti kita koordinasikan juga dengan organisasi perangkat daerah yang ada dan pemangku kepentingan terkait. Sudah ada juga unsur-unsur masyarakat yang bergerak, sudah ada juga posko-posko, ingin minta fasilitas posko silahkan," ungkapnya.

Sebelumnya Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengirimkan surat ke pemerintah daerah tertanggal 20 Agustus. Surat itu ditujukan kepada pemerintah perihal bantuan keuangan untuk Pemerintah Provinsi NTB dalam rangka penanganan masyarakat terdampak bencana alam.

"Kalau kami tim Indonesia tidak ada yang mengistimewakan, semuanya berat. Jadi dia ini tidak ada yang enjoy-enjoy ya, semuanya punya target," ucap Abas.