Tembilahan, 14/7 (ANTARA) - Ratusan masyarakat Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Riau, mendatangi kediaman bupati Indra Muchlis Adnan di Tembilahan, Rabu, karena prihatin bupati mereka jarang berada di tempat.
Massa yang mengatasnamakan Himpunan Masyarakat Muslim Indragiri Hilir (HM2I), tidak hanya memprotes jarangnya bupati Indra berkantor dan bertempat tinggal di Tembilahan tetapi juga sikap bupati yang membiarkan rumah ibadah ilegal berdiri di daerah itu.
Ratusan massa ini mulai berkumpul dan bergerak dari depan Makam Pahlawan Yudha Bhakti Tembilahan Hulu sekitar pukul 10.00 WIB. Menggunakan ratusan kendaraan roda dua dan mobil terbuka menuju gedung DPRD Inhil. Sasaran mereka menduduki kediaman Bupati Inhil di Jalan Kesehatan Tembilahan.
Beberapa baleho berukuran cukup besar bergambarkan Bupati Indragiri Hilir, Indra Muchlis Adnan dirusak dan dicoret massa dengan menggunakan cat semprot berwarna hitam. Bahkan, termasuk baleho besar di halaman Gedung Engku Kelana dan dekat kediaman bupati di Jalan Ki Hajar Dewantara juga dirusak dan dicoret massa.
"Kami menilai Bupati Inhil Indra Muchlis Adnan tidak respon atas permasalahan ditengah masyarakat dan tidak peduli. Sehingga ia lebih sering berada diluar daerah daripada di Inhil, termasuk dalam masalah pendirian rumah ibadah tanpa izin, yang berpotensi mengganggu kerukunan umat beragama," teriak Ustad Suhaidi dalam orasi dari atas mobil sepanjang jalan yang dilalui massa HM2I.
Sebelum bertahan di halaman kediaman Bupati Inhil, massa sempat singgah di gedung DPRD Inhil di Jalan Soebrantas dan menyampaikan unke-unek mereka meminta pihak legislatif juga dapat responsif dan aspiratif menyampaikan keluhan masyarakat kepada pihak eksekutif, agar segera diselesaikan dan dicarikan solusi kongkritnya.
"Kami minta dewan juga dapat menegur Bupati Inhil Indra Muchlis Adnan yan sering tidak berada di Inhil dan jalan-jalan keluar. Padahal, berbagai permasalahan ditengah masyarakat menunggu penyelesaian," teriak Asmadi yang merupakan koordinator demo dihadapan unsur pimpinan dan anggota dewan yang menemui massa HM2I.
Namun, aksi yang dilakukan di depan gedung DPRD tidak ditanggapi dewan. Massa yang kecewa akhirnya bergerak menuju kediaman Bupati Inhil di Jalan Kesehatan.
Lagi-lagi di depan kediaman bupati massa merobohkan dan mencoret baleho besar bergambar Bupati Inhil Indra Muchlis Adnan.
Massa kemudian bertahan di halaman kediaman Bupati Inhil, karena saat berusaha memasukinya dihadang puluhan anggota polisi dan Satpol PP Pemda Inhil.
"Bupati Inhil Indra Muchlis Adnan kami minta dapat mengambil tindakan tegas atas berdirinya bangunan rumah ibadah ilegal di Inhil. Kami beri waktu sampai besok kepadanya, untuk menjelaskan permasalahan ini kepada kami. Kalau tidak kami akan terus bertahan dan mendirikan tenda disini," teriak Ustad Suhaidi.
Berita Lainnya
Bupati: Perlu pembenahan pola tanam untuk jadi penyumbang beras terbesar
26 March 2019 6:12 WIB
Bupat Inhil Sebut DMIJ Sebagai Upaya Pembangunan Kawasan Pedesaan
04 December 2017 15:40 WIB
Bupat Wardan Apresiasi Kinerja Pengurus PMI Inhil
22 August 2017 13:35 WIB
Ribuan warga Tunisia turun ke jalan lakukan aksi demo menentang Presiden Saied
11 October 2021 9:54 WIB
Sejumlah warga Inhu aksi damai tolak demo anarkis
16 October 2020 16:07 WIB
Tuntut tahan Plt Bupati, ribuan warga Bengkalis demo Mapolda Riau
18 February 2020 15:44 WIB
Warga demo minta penghulu diduga mesum diberhentikan
17 February 2020 21:49 WIB
Wow, Sultan bolehkan warga DIY unjuk rasa ke Jakarta asalkan tertib
24 September 2019 19:59 WIB