Bupati: Perlu pembenahan pola tanam untuk jadi penyumbang beras terbesar

Tembilahan (ANTARA) - Bupati Indragiri Hilir Muhammad Wardan mengemukakan perlu adanya pembenahan pola tanam agar daerahnya tetap menjadi pemasok beras terbesar di Provinsi Riau.

"Mesti ada pembenahan pola penanaman, yang selama ini satu kali tanam untuk satu tahun, akan didorong menjadi dua kali tanam dalam satu tahun," jelas Bupati Wardan di Tembilahan, Selasa.

Dia menuturkan sebagai daerah dengan predikat penyumbang beras terbesar di Provinsi Riau, perlu adanya pola penanaman yang baik agar produksi padi terus berkembang.

Baca juga: Bupati harapkan kedatangan Gubernur Riau lahirkan gagasan peningkatan produksi padi di Inhil

Beberapa hari lalu, Gubernur Riau Syamsuarmelihat langsung potensi pertanian padi di kabupaten Indragiri Hilir dan diharapkan kunjungan itu dapat melahirkan gagasan untuk mengembangkan daerah dari sektor pertanian.

Kunjungan kerja tersebut adalah yang pertama kali usai dilantik oleh Presiden JokoWidodo di Jakarta beberapa pekan silam.

Saat ini sekitar 26,4 persen atau 25.169 hektare luas tanam padi di Provinsi Riau terdapat di Kabupaten Indragiri Hilir dengan kontribusi produksi mencapai sekitar 27 persen atau sekitar 101.227 ton.

Baca juga: Bupati ajak masyarakat jaga situasi kondusif jelang Pemilu

Sebelumnya, Gubernur Riau Syamsuar mengungkapkan kekagumannya terhadap luasnya potensi lahan yang dapat digarap sebagai lokasi bertani padi di Desa Seberang Sanglar, Kabupaten Indragiri Hilir.

Dia berharap, masyarakat dapat mempergunakan lahan secara maksimal tanpa adanya alih fungsi lahan serta dapat mengubah pola tanam dengan mengoptimalkan peran saluran irigasi.

"Kabupaten Inhil merupakan Kabupaten penyumbang terbanyak beras di Provinsi Riau. Saya harap dengan potensi lahan yang begitu besar, masyarakat dapat mengoptimalkan kegunaannya sebagai lahan pertanian padi," imbaunya.

Baca juga: Serahkan LKPD kepada BPK, Bupati harapkan Opini WTP kembali ditorehkan