Sebaran Air di Lahan Gambut Riau Sangat Tidak Aman, BRG: Karhutla Sangat Rawan

id sebaran air, di lahan, gambut riau, sangat tidak, aman brg, karhutla sangat rawan

Sebaran Air di Lahan Gambut Riau Sangat Tidak Aman, BRG: Karhutla Sangat Rawan

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Deputi Penelitian dan Pengembangan Badan Restorasi Gambut (BRG) Harris Gunawan menyatakan kondisi lahan gambut di Provinsi Riau kini sangat rawan terjadi kebakaran lahan dan hutan karena sebaran air di lahan gambut sangat rendah, yakni di bawah tingkat aman 40 centimeter.

"Sebaran air di lahan gambut Riau sudah mengkhawatirkan. Berdasarkan alat pemantau BRG di Pekanbaru dan daerah pesisir, rata-rata ketinggian air sudah di bawah 40 centimeter," kata Haris Gunawan, ketika dihubungi Antara dari Pekanbaru, Kamis.

BRG memasang tujuh alat pemantau ketinggian muka air yang bekerja memantau kondisi terkini (real time). Status semua alat yang terpasang kini dalam warna merah karena rendahnya sebaran air di lahan gambut.

Hasil pantuan di Rimbo Panjang, tinggi muka air sudah -1,4 meter. Kemudian di daerah Dompas tinggi air juga sudah di bawah 1 meter.

Pemantauan di Sungai Tohor, Pelintung dan Penyengat, tinggi air di bawah 0,8 meter. Sedangkan di Sepahat dan Sungai Tohor, muka air di dua lahan gambut itu sudah di bawah 0,4 meter.

"Semoga informasi ini bisa bermanfaat untuk sukses Asian Games tanpa kabut asap. Apalagi, sampai kini Riau juga sudah menetapkan status Siaga Darurat Kebakaran Lahan dan Hutan," katanya.

Sebelumnya, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (MenLHK) Siti Nurbaya Bakar mengaku "deg-degan" menghadapi musim kemarau pada Juli hingga September karena rentan terjadi Karhutla.

"Sekarang kita di Juli dan ini bulan-bulan mulai deg-degan. Kita harus waspada biasanya puncaknya di minggu kedua September," kata Siti pada peluncuran Sistem Penyampaian Informasi Karhutla melalui pesan singkat (SMS Blast) di Jakarta, Rabu.

Siti berbagi pengalaman saat menghadapi karhutla hingga menimbulkan kabut asap yang cukup berat pada 2015. Daerah yang rawan karhutla antara lain Jambi, Riau, Palembang dan Kalimantan.

Saat itu Presiden Joko Widodo memimpin langsung penanganan karhutla di lapangan. Dari pengalaman tersebut melalui langkah-langkah yang diambil dirasakan saat ini tidak ada lagi kabut asap.

Terlebih lagi Indonesia akan menjadi tuan rumah penyelenggaraan pesta olahraga se-Asia ke-18 pada 18 Agustus hingga 2 September 2018. Jakarta dan Palembang menjadi lokasi pelaksanaan Asian Games.

Salah satu upaya penanganan karhutla yang dilakukan pemerintah adalah melalui sistem penyampaian informasi karhutla.

Sistem yang menggunakan pesan singkat (SMS Blast) tersebut diluncurkan Menteri LHK bersama Menteri Komunikasi dan Informatika Budiantara.

Bertepatan dengan pelaksanaan Asian Games 2018 di Jakarta dan Palembang diharapkan sistem informasi melalui SMS Blast mampu memberikan edukasi bagi masyarakat untuk melakukan pencegahan karhutla yang ada di daerah mereka.

"Dengan SMS Blast kita mempersiapkan penanganan karhutla dan persiapan menghadapi Asian Games," ujar Siti.

***4***