Kenaikan TDL Diharapkan Diimbangi Perbaikan Layanan

id kenaikan tdl, diharapkan diimbangi, perbaikan layanan

Pekanbaru, 8/7 (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Riau mengharapkan kenaikan Tarif Dasar Listrik juga harus diimbangi dengan perbaikan layanan yang diberikan kepada masyarakat konsumen.

"PLN jangan hanya menaikan TDL saja, tapi juga harus ada perbaikan layanan kepada konsumen khususnya masyarakat," ujar Wakil Gubernur Riau, Mambang Mit, di Pekanbaru, Kamis.

Terhitung 1 Juli 2010 pemerintah memutuskan untuk menaikkan TDL rata-rata sebesar 10 persen bagi pelanggan yang menggunakan daya di atas 900 VA, sedangkan bagi pelanggan dengan daya terpasang 450 VA dan 900 VA ditegaskan tidak mengalami kenaikan.

Wakil Gubernur Riau mengimbau kepada PLN agar keuntungan yang diperoleh dari kenaikan TDL juga harus digunakan untuk kepentingan masyarakat seperti pembangunan pembangkit dan perluasan jaringan.

Dewasa ini jaringan listrik yang terpasang di Riau masih jauh di atas rata-rata nasional yakni baru sekitar 42 persen dengan pertumbuhan energi listrik yang sangat minim setiap tahun.

Mambang juga mengajak berbagai elemen masyarakat untuk mengontrol kinerja PLN setelah pemberlakuan tarif baru khususnya kinerja PLN Wilayah Riau dan Kepulauan Riau yang menyediakan pasokan listrik di provinsi itu.

"Mari kita kontrol bersama agar jangan sampai keuntungan itu tidak menambah keberdayaan energi listrik dan pelayanan, tetapi sebaliknya sehingga bermanfaat bagi kehidupan masyarakat luas," ujarnya.

Dengan kenaikan TDL, PLN juga harus meningkatkan elektrifikasi di Riau menjadi 80 persen, karena hingga kini masih banyak wilayah pedesaan di Riau yang belum mendapatkan pelayanan listrik PLN.

Wilayah di Riau sendiri belum sepenuhnya terbebas dari pemadaman bergilir seperti yang dikeluhkan warga Kota Pekanbaru Rabu (7/7), karena sedikitnya pada hari yang sama terjadi tiga kali pemadaman di wilayah yang berbeda.

Wilayah tersebut di kawasan Jalan Nenas, Kecamatan sukajadi pukul 15.00 WIB, kemudian di komplek Gedung DPRD Riau yang berada di kawasan Jalan Sudirman pukul 14.00 WIB serta di kawasan perumahan dinas pejabat provinsi di Jalan Sumatra pukul 20.00 WIB.

Padahal pejabat PLN setempat berjanji terhitung 30 Juni 2010 di Provinsi Riau tidak akan lagi terjadi pemadaman bergilir karena kekurangan pasokan daya telah diatasi dengan kebijakan sewa pembangkit.

Listrik di Riau sebagian besar dipasok dari jaringan sistem interkoneksi kelistrikan Sumatra Bagian Utara (Sumbagut) berkisar 80-90 MW dan Sumatra Bagian Selatan (Sumbagsel) sekitar 100 MW untuk memenuhi kebutuhan yang berkisar 300-310 MW.

Riau hanya memiliki 120 MW dari dua pembangkit yang berada di provinsi itu yakni Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Koto Panjang di Kabupaten Kampar dan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di Teluk Lembu.