PHRI: Kenaikan TDL Ancam Dunia Usaha

id phri kenaikan, tdl ancam, dunia usaha

Pekanbaru,12/7(ANTARA)- Ketua Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Riau, Indra B Syukur,di Pekanbaru, Senin, mengatakan kenaikan Tarif Dasar Listrik (TDL) per 1 Juli lalu mengancam dunia usaha terutama perhotelan.

"Kenaikan TDL ini mengancam dunia usaha khususnya yang bergerak di bidang perhotelan. Pemerintah sama sekali tidak berpikir untuk melindungi dunia usaha, padahal dunia usaha memberikan kontribusi yang cukup besar bagi APBN," jelas dia.

Kenaikan TDL, lanjutnya, akan mempengaruhi biaya operasional hotel. Saat subsidi untuk pelanggan diatas 6.600 KVA dikurangi pada Januari, tambahnya, biaya operasional pihak hotel meningkat menjadi 20 persen.

"Apalagi dengan kenaikan TDL awal Juli ini. PHRI memprediksi kenaikan akan mencapai lebih dari 30 persen. Padahal idealnya, kenaikan biaya operasional hanya diperkenankan 15 persen," tuturnya.

Sementara menaikkan traif bukanlah solusi karena pada saat tarif yang diterapkan saat ini pun, tingkat hunian kamar tidak selalu penuh, katanya.

"Solusi terakhir yakni melakukan efisiensi dengan melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) karyawan. Bisa saja hal ini terjadi di Riau," kata Indra.

Ia mengatakan langkah pemerintah menaikan TDL merupakan langkah gegabah tanpa mempertimbangkan dunia usaha. Menurutnya, jika PLN merugi solusinya bukan dengan menaikkan tarif tetapi mencari akar permasalahan dimana letak pemborosan yang dilakukan, seperti penggunaan bahan bakar solar untuk PLTD yang lebih boros empat kali lipat dari bahan bakar gas.

"Kita berharap agar pemerintah melakukan kaji ulang terhadap kenaikan TDL ini. Apalagi kondisi kelistrikan di Riau belum sepenuhnya pulih," katanya berharap.