BI: Inflasi Pekanbaru Melonjak Akibat Kenaikan TDL

Pekanbaru, 8/7 (ANTARA) - Peneliti Ekonomi Madya Bank Indonesia (BI) Yenita Lisna memprediksi inflasi di Kota Pekanbaru pada Juli 2010 akan melebihi dua persen karena imbas kenaikan tarif dasar listrik (TDL) yang berdampak pada kenaikan harga kebutuhan pokok.

"Kenaikan TDL tentu akan berimbas pada inflasi dan kemungkinan besar akan lebih dari dua persen pada bulan Juli," kata Yenita di Pekanbaru, Kamis.

Menurut dia, kebijakan pemerintah yang menyetujui rencana PT PLN untuk menaikan TDL beberapa waktu lalu telah menimbulkan sentimen pasar karena memicu kenaikan harga kebutuhan bahan pokok. Bahkan, ia mengatakan sentimen pasar sebenarnya mulai terlihat saat wacana kenaikan TDL mulai menguat pada akhir Juni lalu.

Untuk menjaga laju inflasi akibat lonjakan harga bahan pokok, Yenita mengatakan pemerintah daerah melalui Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) harus segera melakukan langkah kongkrit dengan melibatkan instansi-instansi terkait. Sebabnya, dampak kenaikan TDL terhadap laju inflasi berpotensi lebih parah karena juga bersamaan dengan masa penerimaan siswa pada tahun ajaran baru.

"Kenaikan TDL ditambah lagi dampak dari penerimaan siswa tahun ajaran baru akan memicu kenaikan harga komoditas di pasar," katanya.

Menurut dia, pemerintah daerah harus segera mengidentifikasi masalah kenaikan harga terhadap komoditas bahan pokok agar kenaikan harga tidak terlalu liar. Sebabnya, BI memprediksi kenaikan harga kemungkinan baru kembali normal sekitar dua bulan ke depan.

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau menyatakan Kota Pekanbaru pada Juni 2010 mengalami inflasi 1,29 persen sebagai dampak dari kenaikan harga sejumlah komoditas dari kelompok bahan makanan yang meningkat sekitar 3,65 persen. Komoditas penyumbang inflasi terbesar pada inflasi bulan Juni adalah cabai merah dengan sumbangsih 0,97 persen.