Pekanbaru, (Antarariau.com) - Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Kota Pekanbaru menggelar sosialisasi penanganan para pencari suaka dan pengungsi yang berada di wilayah setempat kepada masyarakat sekitar guna menekan konflik.
"Pengungsi ini sebagian besar orang asing maka untuk mengenalkan mereka, siapa istansi yang bertanggungjawab dan sebagainya perlu disosialisasikan kepada masyarakat yang menjadi lokasi penampungan imigran," kata Kepala Bidang Intelijen Penindakan Informasi dan Sarana Komunikasi Keimigrasian Kanwil Riau Wijono di Pekanbaru, Kamis.
Wijono menjelaskan tujuan acara Sosialisasi Rumah Detensi Imigrasi Pekanbaru tentang pengawasan keimigrasian terhadap pencari suaka dan pengungsi kepada masyarakat sekitar ini guna menekan konflik dalam proses sehari-hari saat mereka beraktivitas.
Kegiatan ini juga agenda rutin tahunan. Dilakukan secara bergilir buat wilayah kecamatan yang menjadi lokasi penampungan seperti, Kecamatan Rumbai, Bukit Raya, dan sebagainya.
"Pengenalan penanganan penampungan ini kami sampaikan kepada tokoh masyarakat, sekolah, perguruan tinggi, RT/RW sebagainya yang tinggal di Kecamatan Bukit Raya karena di sini ada tiga wisma yakni Indah Sari, The Cops, Taskiah," tutur dia.
Sementara itu Kepala Rudenim Pekanbaru, Junior M Sigalingging menjelaskan sosialisasi ini juga sebagai upaya menjelaskan Peraturan Presiden RI nomor 125 tahun 2016 tentang penanganan pengungsi dari luar negeri.
"Karena tidak mungkin hanya kami yang menjalankan Peraturan Presiden RI Nomor 125 tahun 2016 tentang penanganan pengungsi dari luar negeri. Kita maksudkan bagaimana semua ikut terlibat melaksanakan," ujar Junior M Sigalingging.
Menurut dia dengan terbitnya Perpres ini, semua tugas sudah diatur kemana melapor, begitu juga kesiapan tempat oleh Pemda, tugas Kepolisian, dan tugas Rudenim dan lain-lain.
"Misalkan masyarakat menemukan jangan langsung dibawa, tetapi laporkan ke aparat terdekat," ujarnya mencontohkan salah satu kepedulian masyarakat.
"Jadi intinya sosialisasi ini untuk membangun kesepahaman dengan semua stagkeholder terkait," imbuhnya.
Sementara itu Yulia Siswa SMAN 14 yang ikut pada kesempatan sosialisasi tersebut mengaku memang di dekat sekolah ada penampungan.
"Isinya orang bule semua," katanya.
Ia mengaku tidak ada rasa takut, karena mereka sering juga mau bermain ke rumah masyarakat, tegur sapa dan kadang naik sepeda.
"Perasaan aku tidak takut, mereka tidak mengganggu," tambahnya.
***2***
Berita Lainnya
Imigrasi Dumai berangkatkan 17 pengungsi Rohingya ke Rudenim Pekanbaru
09 January 2024 17:10 WIB
Pekanbaru belum bersedia terima 13 pengungsi Rohingyaa
19 December 2023 6:11 WIB
Petugas Rudenim Pekanbaru harus cekatan antisipasi risiko bencana non alam
24 August 2023 16:10 WIB
27 imigran asal Myanmar dipindah ke Pekanbaru
25 July 2023 15:52 WIB
Sebanyak 43 WN Bangladesh diamankan lagi di Rudenim Pekanbaru jadi korban TPPO
04 October 2022 21:26 WIB
Imigrasi Pekanbaru deportasi 1 WNA China karena lewati batas izin keluar
14 April 2022 17:26 WIB
Lima satker Kemenkumham di Riau terima penghargaan zona integritas WBK
18 February 2021 15:00 WIB
Dapat penolakan warga, Rudenim Pekanbaru belum setujui rumah penampungan pengungsi
10 September 2020 8:04 WIB