Dapat penolakan warga, Rudenim Pekanbaru belum setujui rumah penampungan pengungsi

id rudenim pekanbaru,rumah penampungan,pengungsi luar negeri ,imigran

Dapat penolakan warga, Rudenim Pekanbaru belum setujui rumah penampungan pengungsi

Sejumlah anak-anak imigran berstatus pengungsi luar negeri berunjuk rasa di depan Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Pekanbaru, Riau, Senin (7/9/2020). (ANTARA/FB Anggoro)

Pekanbaru (ANTARA) - Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Pekanbaru belum menyetujui pengoperasian satu rumah penampungan untuk pengungsi luar negeri di Kota Pekanbaru karena ada penolakan dari warga setempat.

Kepala Rudenim PekanbaruYanto Ardianto di Pekanbaru, Rabu, mengatakan rumah penampungan (community house/HC) yang masih bermasalah adalah Hotel Nevada di Pekanbaru. Meski begitu, lokasi yang diusulkan oleh lembaga IOM (International Organization for Migration) itu sudah mendapat rekom dari Wali Kota Pekanbaru.

“Karena belum memenuhi unsur keamanan, satu orang atau lebih tak setuju, maka kami tak akan pindahkan pengungsi ke tempat itu,” katanya.

Warga di sekitar rumah penampungan Nevada bahkan beberapa kali berunjuk rasa untuk menolak keberadaan pengungsi luar negeri di daerah itu. Karenanya, Yanto mengatakan untuk kasus HC Nevada pihaknya tetap pada pendirian untuk tidak menggunakannya untuk pengungsi, dan hal tersebut sudah disampaikan kepada Wali Kota Pekanbaru Firdaus.

“Jangan sampai Rudenim memindahkan pengungsi tapi berbenturan dengan masyarakat,” katanya.

Pada awal pekan ini seratusan pengungsi berunjuk rasa di depan kantor Rudenim Pekanbaru untuk meminta segera dipindahkan dari rumah penampungan Hotel Satria yang sudah penuh sesak dan dinilai tidak layak. Menurut Yanto, para pengungsi yang berdemo sebenarnya salah sasaran karena berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) No.125/2016 tentang Penanganan Pengungsi dari Luar Negeri, yang menentukan lokasi penampungan adalah pemerintah daerah dalam hal ini Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Pekanbaru.

Sebagai solusi, ia mengatakan pihak Rudenim Pekanbaru sudah mendata ketersediaan kamar di rumah penampungan yang ada. Hasilnya, masih ada 20 kamar yang kosong dan bisa digunakan untuk mengurangi kepadatan di Hotel Satria.

Baca juga: Pengungsi luar negeri demo Rudenim Pekanbaru. Ini permintaanya

Namun, ia mengatakan pihak IOM belum menggubris opsi tersebut karena seharusnya sebagai lembaga penjamin segera melakukan pengusulan pemindahan atau transfer.

“Kami tidak menentukan tempat penampungan, toh kita gak ada kepentingan apa-apa. Yang jelas masyarakat harus terakomodir keamanannya, tapi kalau masyarakat tidak terakomodir keamanannya juga, kita tak mau berbenturan dengan masyarakatuntuk urusan pengungsi,” katanya.

Ia menambahkan, jumlah pengungsi luar negeri di Pekanbaru kini ada 976 sedangkan jumlah penampungan hanya delapan HC. Sudah ada lokasi penampungan yang penuh karena berisi keluarga di satu kamar ada lima sampai tujuh orang. Hal ini disebabkan ada pengungsi yang sudah sampai tujuh tahun di lokasi tersebut dan belum juga mendapatkan status kewarganegaraan di negara tujuan seperti Australia dan Kanada. Sedangkan, tingkat kelahiran bayi pengungsi juga cukup tinggi.

Baca juga: Rudenim Pekanbaru semprot disinfektan dan hentikan kegiatan pengungsi, begini penjelasannya