Petugas Rudenim Pekanbaru harus cekatan antisipasi risiko bencana non alam

id Berita hari ini, berita riau terbaru, berita riau antara, Rudenim

Petugas Rudenim Pekanbaru harus cekatan antisipasi risiko bencana non alam

Petugas Rudenim Pekanbaru mengikuti diklat antisipasi resiko bencana non alam (Antara/Frislidia)

Saya minta UNHCR dan IOM bisa duduk bersama dalam menangani masalah masalah pengungsi, jangan melulu menyalahkan Imigrasi,
Pekanbaru (ANTARA) - Puluhan petugas Rumah DetensiImigrasi (Rudenim) Pekanbaru mengikuti pelatihan untuk meningkatkan kemampuan awal cara menangani kebakaran, kecelakaan dialami deteni/orang asing terjatuh terkilir, luka, percobaan bunuh diri sebelum dirujuk ke rumah sakit atau ke klinik terdekat.

"Pelatihan ini khususnya diberikan kepada petugas penjagaan, sehingga bisa mengantisipasi korban mengalami resiko lebih fatal lagi," kata Kepala Rudenim Pekanbaru Panogu HD. Sitanggang di Pekanbaru, Rabu.

Di hadapan puluhan peserta pada acara "Mitigasi bencana non alam dan pertolongan pertama pada kecelakaan (K3) pada Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Pekanbaru dan tempat penampungan pengungsi dari luar negeri, Panogu berharap peserta bisa memahami teori dan praktek yang diberikan nara sumber dari RS Syafira dan dari Dinas Pemadam Kebakaran Kota Pekanbaru.

Menurut Panogu, dalam diklat ini petugas penjagaan Rudenim sekaligus mendapatkan pemahaman bagaimana menangani api, siapa yang harus dihubungi untuk mendapatkan pertolongan pemadaman. Selain itu mengatasi kepanikan saat berada dalam kobaran api dan berbagai upaya untuk menyelamatkan diri dan pengungsi.

Sedangkan nara sumber dari RS Syafira dr Alpin memberikan pemahaman kepada petugas penjagaan bagaimana memberikan bantuan hidup dasar yang harus segera dilaksanakan petugas penjagaan di rudenim antara lain tersumbatnya jalan nafas, tidak menemukan adanya nafas serta tidak ditemukan adanya tanda-tanda nadi berdenyut.

"Kita berharap untuk petugas rudenim khusus penjagaan mampu memberikan pertolongan pertama pada kecelakaan sebelum pasien dibawa ke rumah sakit," katanya.

Sementara itu kata Panogu lagi jika terjadi masalah atau bencana non alam pada pengungsi di luar Rudenim maka deteni ditangani oleh Satgas dipimpin Pemkot Pekanbaru.

Imigrasi, IOM dan Rudenim serta sejumlah instansi terkait di Pemkot Pekanbaru adalah anggota Satgas.

"Jadi ketika ada masalah terjadi pada deteni/pengungsi di luar rudenim penanganan pengungsi menjadi tanggungjawab Satgas dan IOM," katanya.

Sementara Kepala Kanwil Kemenkumham Riau MJahari Sitepu mengatakan saat ini tercatat sebanyak 884 pengungsi yang tinggal pada sejumlah tempat penampungan di Pekanbaru.

"Saya minta United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) dan International Organization for Migration (IOM) bisa duduk bersama dalam menangani masalah masalah pengungsi dan jangan melulu menyalahkan Imigrasi sebab kita tidak punya anggaran," katanya.

Apalagi sebagai Badan PBB untuk Migrasi, katanya dan dengan kerja bersama Pemerintah Indonesia, IOM memiliki peran kunci dalam berkontribusi untuk perlindungan para migran.