Pekanbaru (ANTARA) - PT Permodalan Nasional Madani (PNM) bersama Kantor Berita Antara Biro Riau melatih 200 pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) untuk meningkatkan kemampuan pemasaran digital yang digelar pada 14–15 November 2025. Pelatihan berlangsung di dua lokasi, yakni Nasabah PNM Bukit Barisan dan Nasabah PNM Rumbai, Sabtu.
Program ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan PNM dalam memperkuat kapasitas nasabah PNM Mekaar, terutama dalam memanfaatkan media sosial sebagai sarana promosi yang efektif dan efisien. Para peserta mendapatkan materi tentang teknik fotografi produk menggunakan ponsel, penulisan konten sederhana, manajemen akun media sosial, hingga strategi meningkatkan interaksi dengan konsumen.
Salah satu peserta, Yanti, pengusaha batu bata di Bukit Barisan, mengaku pelatihan ini membuka wawasan baru baginya.
“Pelatihan ini sangat membantu. Sekarang pemasaran digital usaha saya di media sosial lebih terarah,” ujarnya.
Peserta lain, Sumitra, penjual kue di kawasan Rumbai, merasakan manfaat yang langsung berdampak pada pendapatannya.
“Saya kira promosi di media sosial itu ribet dan alatnya mahal. Ternyata setelah tahu, bisa dilakukan dengan alat sederhana dan gratis. Hasil foto produk dari handphone saja bisa meningkatkan penjualan,” katanya.
Kepala Biro Antara Riau, Afut Syafril, yang menjadi pelatih dalam kegiatan tersebut, menegaskan pentingnya literasi digital bagi pelaku UMKM, khususnya para ibu rumah tangga pemilik usaha kecil.
“UMKM harus melek digital agar mendapatkan keuntungan maksimal dengan biaya minimal. Media sosial menjadi sarana paling mudah diakses, tapi harus digunakan secara tepat dan strategis,” ujar Afut.
PNM menjelaskan bahwa pemberdayaan melalui pelatihan digital ini merupakan bagian dari tiga pilar utama PNM Mekaar, yakni pendanaan, pendampingan, dan pelatihan. Dengan kemampuan digital, nasabah diharapkan tidak hanya mengandalkan penjualan tradisional, tetapi juga mampu memperluas pasar ke segmen yang lebih luas.
Melalui program ini, PNM menargetkan tumbuhnya UMKM yang adaptif terhadap perkembangan teknologi dan memiliki daya saing lebih tinggi, terutama di tengah ketatnya persaingan pemasaran produk di era digital.
