Tim Satgas Disperindag Pekanbaru Siap Pantau Harga Sembako Tiap Hari

id tim satgas, disperindag pekanbaru, siap pantau, harga sembako, tiap hari

Tim Satgas Disperindag Pekanbaru Siap Pantau Harga Sembako Tiap Hari

Pekanbaru (Antarariau.com) - Pemerintah Kota Pekanbaru melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan menurunkan tim Satuan Tugas Harga Kebutuhan Pokok Masyarakat atau Satgas Gapokmas guna memantau harga ke pasar tradisional setempat.

"Kini ada petugas dari Disperindag Pekanbaru yang merupakan bagian dari tim Satgas Gapomas turun ke pasar tiap hari mencatat perubahan harga barang, " kata Kepala Bidang Perdagangan Disperindag Pekanbaru, Masirba Sulaiman di Pekanbaru, Kamis.

Tim ini tugasnya melaporkan perkembangan dan monitoring harga -harga kebutuhan pokok di masyarakat ke pada Disperindag Pekanbaru. Selanjutnya untuk dikoordinasikan dengan Provinsi Riau.

Menurut Masirba, kenaikan harga hampir semua kebutuhan pokok masyarakat pada setiap momen perayaan hari besar keagamaan seperti Natal dan Tahun Baru selalu jadi momok bagi masyarakat Provinsi Riau.

Wilayah tersebut bukanlah sentra penghasil pertanian seperti beras, cabai keriting, sayuran dan sebagainya sebab semua didatangkan dari provinsi lain.

Sehingga, kata dia, pedagang nakal dan spekulan selalu memiliki cara untuk mencari untung besar dengan memanfaatkan gangguan distribusi. Pasokan di pasar wilayah penghasil minyak dan gas yang hampir 80 persen kebutuhan pokok hasil pertaniannya tergantung dari luar daerah.

Untuk mengantisipasi hal tersebut Presiden Joko Widodo sedari dini sudah memerintahkan semua stakeholder terkait mulai dari jajaran menteri hingga ke bawah kabupaten dan kota se-Indonesia untuk membentuk tim Satgas Gapokmas yang tugasnya khusus kebutuhan pokok dan Satuan tugas khusus bahan kebutuhan penting (Satgassus Gapokting), yakni meliputi pasokan gas elpiji, BBM dan bahan bangunan.

"Tim pemantau sembilan bahan pokok yang tergabung di dalam satgas pangan mulai bekerja 1 Desember hingga 10 Januari 2018," kata Masirba Sulaiman.

Tujuannya sesegera mungkin mengetahui jika terjadi kenaikan harga kebutuhan pokok untuk dicarikan penyebabnya apakah masalah distribusi atau adanya gangguan pasokan dari sentra penghasil.

"Ketika di lapangan ada terjadi gangguan distribusi dan pasokan kita akan berkoordinasi dengan satgas pangan provinsi, selanjutnya dengan stakeholder terkait, baik distributor maupun pemerintah daerah kabupaten/kota," ujarnya.

Termasuk dengan Badan Urusan Logistik (Bulog) setempat guna dilakukan penanganan pasokan khusus untuk kebutuhan beras, minyak goreng, gula, bawang putih, merah, cabai keriting dan daging kerbau beku.

"Semua stakeholder sudah miliki tugas masing-masing dan saling koordinasi di lapangan serta melaporkan ke jenjang paling tinggi kepada Disperindag Provinsi Riau atas temuan kasus untuk dibahas dan diputuskan tindakan bisa operasi pasar, pengadaan pasokan barang yang mengalami kelangkaan, hingga perbaikan jalur distribusi dan transportasi yang menghambat," ktanya.

Termasuk Satgassus yang mengawasi Bapokting meliputi bahan bakar minyak (BBM), elpiji dan bahan bangunan.

Tujuan pengawasan tiga barang penting ini menjaga pasokan dan ketersediaannya di pasar.

Operasi Pasar

Sementara itu, Kepala Bulog Divre Riau-Kepri Awaluddin Iqbal membenarkan bahwa dalam menyambut Natal 25 Desember 2017 dan Tahun Baru 2018 pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan Disperindag untuk melakukan Operasi Pasar (OP) guna memenuhi peningkatan permintaan dan menetralkan harga yang alami gejolak di pasar.

"Kami sudah berkoordinasi dengan Dinas Perdagangan untuk melaksanakan Operasi Pasar beras serta komoditi pangan strategis lainnya, seperti minyak goreng, gula pasir, daging kerbau beku, bawang, bahkan cabai keriting, " ujar Awaludduin.

Pihaknya memang bersama satgas sudah ditugasi untuk menjual komoditi strategi yang selalu alami gejolak harga menjelang momen perayaan hari keagamaan.

Untuk memenuhi pasokan itu sambung dia lagi pihaknya sudah mempersiapkan stok beras cukup untuk kebutuhan lima bulan mendatang.

"Insya Allah beras cukup sampai awal tahun depan, daging kerbau beku sebanyak 11 ton dan bisa dilakukan penambahan lagi jika dibutuhkan. Kemudian gula, minyak goreng semua stok cukup, " tuturnya.

Dia menambahkan tidak ada yang perlu dikhawatirkan untuk kebutuhan sembilan bahan pokok di Riau aman terkendali hingga akhir tahun.