Tembilahan (Antarariau.com) - Isu pembangunan gedung baru Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Puri Husada Tembilahan, Kabupaten Indragiri Hilir yang rencananya akan dibangun pada tahun anggaran 2018 masih simpang siur alias belum jelas.
Direktur RSUD Puri Husada Tembilahan, dr Irianto, Selasa mengatakan, rencana pembangunan kabarnya akan dilakukan pada tahun 2018 mendatang dengan menggunakan dana Provinsi, namun kepastiannya belum ada.
"Kabar kabarnya akan dibangun menggunakan dana provinsi, namun kepastian nya belum ada. Ya kita harapkan mudah - mudahan benar," ucap Irianto.
Sebelumnya juga dikatakan Irianto bahwa pembangunan gedung yang diperkirakan memakan dana sekitar 54 miliar itu terancam gagal, karena tidak adanya alokasi dana oleh pemerintah daerah.
Irianto mengaku, usulan pembangunan gedug baru RSUD Puri Husada Tembilahan sudah tiga kali dilakukan, namun sampai sekarang belum juga ada tindak lanjut dari pemerintah.
"Sudah tiga tahun kita usulkan, tetapi tidak juga terbangun," ujarnya.
Ia menyebutkan, bahwa saat ini RSUD Puri Husada kekurangan ruangan rawat inap, bahkan tidak ada tempat lagi. Apalagi saat ini jumlah penduduk semakin bertambah, dengan begitu tentu saja kebutuhan ruangan rawat inap dan tempat tidur juga bertambah.
"Saat ini kita hanya memiliki 157 tempat tidur, dengan pembangunan itu kita berharap semua kekurangan bisa tertutupi," jelasnya.
Apalagi, untuk menaikkan RSUD menjadi kelas tipe B, maka RSUD harus memiliki minimal 200 tempat tidur.
"Saat ini RSUD kita terus berkembang, dokter kita sudah banyak, peralatan kita semakin lengkap, tetapi gedung kita tidak memadai, masih bangunan lama," tambahnya.
