Pekanbaru (Antarariau.com) - Badan Urusan Logistik Divisi Regional Riau dan Kepulauan Riau mengatakan hingga kini sudah menyerap 3.487 ton gabah petani setempat sejak awal tahun.
"Jumlah serapan ini terus membaik dibandingkan tahun- tahun sebelumnya," kata Kepala Bulog Divre Riau Kepri Awaluddin Iqbal di Pekanbaru, Selasa.
Awaluddin menjelaskan pihaknya optimis akan mampu menyerap semua gabah petani di Riau dan Kepri hingga akhir tahun.
Tentunya bagi gabah yang harganya masih sesuai dengan Harga Pembelian Pemerintah (HPP), sebab jika di atas itu berarti petani mendapat kesejahteraan lebih dengan menjualnya ke pedagang lain selain Bulog.
Sebagaimana diketahui sebut dia bahwa HPP gabah yang berlaku saat ini adalah Rp3.700/kg di ditingkat petani.
"Harga gabah kering panen berlaku Rp3.700 ditingkat petani. Sementara gabah kering giling berlaku Rp4.650 di gudang Bulog, dan harga beras Rp7.300 di gudang Bulog," jelasnya.
Melihat trend harga ia menganalisa sejauh ini gabah petani Riau masih jauh lebih bagus, karena pedagang mau membeli diatas itu. Sehingga ini berdampak positif bagi penghasilan petani.
"Di wilayah Riau-Kepri harga jual gabah masih di atas Harga Pembelian Pemerintah yaitu Rp3.700 per kilogram, " ujarnya.
Namun jika saat panen Raya harga gabah berkisar HPP bahkan dibawahnya maka Bulog wajib menampung, agar petani tidak merugi.
"Selama kualitasnya sesuai, wajib kita beli," tegasnya.
Ia menambahkan memang jika melihat trend dalam 10 tahun terakhir, tahun ini akan menjadi serapan terbaik sebab hingga kini sudah mencapai 3.487 ton.
"Sementara di dua tahun terakhir serapan kita memang belum optimal hanya 1.000 ton," jelasnya.
Ia berjanji sejauh ini Bulog akan membuka luas kesempatan bagi petani untuk menjual gabahnya. Melalui kerjasama dengan institusi yang ada seperti dinas pertanian, badan ketahanan pangan, dan TNI AD.
"Peran Bulog adalah menjaga stabilitas harga, baik ditingkat konsumen maupun produsen," pungkasnya.
Bulog Riau-Kepri Klaim Telah Serap 3.487 Ton Gabah Petani
