Pekanbaru (ANTARA) - Perum Bulog Kanwil Riau & Kepri telah menyebarkan 11.000 ton lebih beras kualitas medium ke sejumlah pasar tradisional dalam rangka turut mengendalikan harga.
Program ini bertujuan melaksanakan Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSH) atau dikenal dengan nama Operasi Pasar di wilayah Provinsi Riau dan Kepulauan Riau, pascakenaikan harga sejumlah beras di beberapa pasar tradisional setempat.
"Guna menjalankan fungsi menjaga stabilitas harga pangan khususnya beras, sepanjang tahun 2022 . Terhitung dari awal tahun hingga minggu ke 3 September ini Bulog Kanwil Riau & Kepri sudah menggelontorkan sebanyak 11.567 ton beras Operasi Pasar demi menjaga harga beras di pasaran agar tidak terjadi lonjakan," kata Pemimpin Wilayah Perum Bulog Kanwil Riau & Kepri Basirun kepada ANTARA di Pekanbaru, Sabtu.
Ia mengatakan, pihaknya sudah mengeluarkan instruksi ke seluruh jajaran untuk memastikan program KPSH yang berjalan lancar sepanjang tahun ini makin dimasifkan agar tidak ada gejolak harga di tingkat konsumen.
"Masyarakat tidak perlu khawatir, Bulog menjamin kebutuhan beras tersedia di masyarakat dengan harga terjangkau. Kami terus memantau di tengah situasi saat ini, berdasarkan pencatatan harga beras memang mengalami kenaikan dampak dari kenaikan harga BBM dan memasuki musim gadu," kata Basirun.
Kegiatan Operasi Pasar atau Program KPSH ini lanjut dia, juga merupakan realisasi dari Tiga Pilar Ketahanan Pangan yang ditugaskan kepada Bulog yaitu ketersediaan, keterjangkauan dan stabilitas.
"Yang menjadi fokus kami saat ini adalah stabilitas harga beras di masyarakat, untuk itu kami terus upayakan semaksimal mungkin pelaksanaan program stabilisasi tersebut tanpa ada unsur kepentingan apapun kecuali kepentingan masyarakat terlebih di tengah situasi seperti sekarang", tambah Basirun.
Basirun kemudian menjelaskan langkah-langkah yang diambil dalam rangka stabilisasi harga beras diantaranya penguatan stok beras di gudang Bulog, saat ini sebesar 5.990 ton dalam proses penambahan dari Sulsel, Jabar, Lampung dan Sumsel total sebesar 6.500 ton yg direncanakan sudah masuk di gudang pada pertengahan Oktober 2022.
Selain itu juga mengoptimalkan program KPSH, dimana saat ini mulai terjadi peningkatan permintaan yg biasanya sekitar 100 ton per hari menjadi sekitar 200 ton per hari.
Target KPSH per hari kami tingkatkan menjadi 350 ton sampai dengan 400 ton dan realisasi KPSH sampai saat ini sebesar 11.567 ton.
Kami juga terus meningkatkan koordinasi dengan Pemerintah Daerah dalam Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dan berkontribusi pada program pengendalian inflasi.
"Kami pastikan juga bahwa seluruh jaringan yang bekerjasama dengan Perum Bulog di Pekanbaru seperti di Pasar Sukaramai, Pasar Cik Puan, Pasar Limapuluh, Pasar Pagi Arengka dan Pasar Rumbai dimana saat ini berjumlah 18 Toko sudah menyediakan kebutuhan beras. Jumlah toko yang bekerjasama akan terus kami tambah. Juga outllet-outlet binaan Perum Buseperti RPK (Rumah Pangan Kita)" pungkas Basirun.
Berita Lainnya
Menko Zulkifli sebut stok beras nasional capai 8 juta ton
09 December 2024 16:07 WIB
BPS catat harga gabah dan beras pada November mengalami penurunan
02 December 2024 16:27 WIB
BPS sebut Produksi padi Riau Januari-September 2024 capai 106,20 ribu ton
04 November 2024 19:34 WIB
Menko Pangan Zulkifli Hasan pastikan tak ada impor beras baru hingga akhir 2024
04 November 2024 16:07 WIB
Menko Zulkifli sebut bibit padi unggul mampu tingkatkan produksi beras
31 October 2024 13:30 WIB
Bulog Riau jamin stok beras cukup 4 bulan mendatang
29 October 2024 14:52 WIB
Bapanas sebut harga beras Indonesia tinggi karena biaya produksi yang besar
20 September 2024 10:51 WIB
Bulog Banyumas terus pantau perkembangan harga beras di tingkat petani
02 September 2024 16:25 WIB