Pekanbaru (Antarariau.com) - Arus balik kendaraan dari Sumatera Barat ke Provinsi Riau di Kabupaten Kampar terpantau ramai lancar dan diprediksi puncaknya pada sore hingga tengah malam nanti.
"Dari hasil pantauan di lapangan, sejak pagi tadi arus lalu lintas dari arah Sumbar menuju Pekanbaru sudah ramai dan terus meningkat," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Riau Kombes Pol Guntur Aryo Tejo di Pekanbaru, Sabtu.
Kondisinya, lanjut dia secara umum sepanjang Jalan Lintas Riau-Sumbar ramai lancar. Kepolisian Resor Kampar juga telah menyiagakan tim urai macet dari Satuan Lantas dan Sabhara untuk melakukan pengaturan dan rekayasa guna pengalihan arus apabila diperlukan.
"Untuk pos-pos pengamanan di sepanjang jalur ini, sejak Jumat (230/6) malam hingga Minggu (2/7) nanti. Juga telah dilakukan penambahan personil sebagai tambahan perkuatan, semoga semuanya berjalan dengan lancar, jelasnya.
Polres Kampar pada pagi ini juga menurunkan Personil Satuan Bina Masyarakat untuk memberikan imbauan kepada warga dan pengguna jalan di Jalur Lintas Riau-Sumbar. Kegiatan ini dipimpin Kanit Bintibmas Satuan Binmas Polres Kampar Ipda H.M. Sahir bersama anggota menggunakan mobil penyuluhan.
Dimulai pukul 09.00 WIB pagi tadi, Tim Penyuluhan dari Sat Binmas Polres Kampar mendatangi Pasar Air Tiris yang berada di sisi Jalan Lintas Riau-Sumbar wilayah Kecamatan Kampar. Sabtu ini merupakan hari pasar di daerah tersebut sehingga berpotensi menimbulkan kemacetan karena adanya pasar tumpah.
Di lokasi ini petugas melalui pengeras suara yang ada pada mobil penyuluhan Binmas ini mengimbau para pedagang dan pengunjung pasar agar tidak memarkirkan kendaraannya di pinggir jalan. Kepada pengguna jalan juga diingatkan untuk tetap mematuhi peraturan lalu lintas," ungkap Guntur.
Saat perjalanan melewati Desa Batu Belah yang masih di wilayah Kecamatan Kampar, petugas juga menemukan adanya warga yang meminta sumbangan di tengah jalan. Ini untuk kegiatan perayaan hari raya enam, sebuah tradisi masyarakat setempat.
"Petugas kemudian meminta warga ini untuk menghentikan kegiatannya karena selain mengganggu kelancaran lalu lintas juga membahayakan keselamatan dirinya maupun pengguna jalan lain," ujar kabid humas.