Pekanbaru, (Antarariau.com) - Seekor gajah liar ditemukan dalam kondisi penuh luka pada tubuhnya berkeliaran di komplek Chevron Kecamatan Pinggir, Duri, Kabupaten Bengkalis Riau.
"Gajah liar itu terlihat berada di seputaran Komplek Perumahan PT Chevron di Bengkalis. Kondisi gajah dalam keadaan sakit penuh luka," kata Ketua Himpunan Pencinta Alam (Hipam) Zulhusni Syukri di Duri, Bengkalis, Kamis.
Zulhusni Syukri mengemukakan luka pada punggung dan bagian lain tubuh gajah kuat dugaan karena bekas benda tajam yang dilakukan ketika ada konflik dengan manusia.
Menurut Husni gajah liar itu kini masih berkeliaran di seputaran rumah warga.
Dari pengamatan di lapangan, ditemukan ada bekas luka benda tajam di bagian paha kaki belakang, pundak."Lukanya kami duga kuat bekas tombak. Ini imbas dari konflik dengan manusia," kata Husni.
Dari pengamatan husni luka yang terdapat di tubuh hewan berbelalai itu bahkan sudah infeksi dan menimbulkan bau busuk yang menyengat hingga tercium dari jarak sekitar 30 meter.
Diakui pecinta alam ini tabiat gajah saat terluka memang selalu menimbulkan bau busuk yang menyengat melebihi satwa lainnya.
"Bekas luka itu sudah infeksi. Sehingga sangat dibutuhkan untuk segera dilakukan pengobatan," harap Husni.
Husni mengakui kondisi ini disampaikannya ke pihak Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau.
"Kita sudah sampaikan ke BBKSDA, agar gajah ini segera di tangkap untuk diobati. Saat ini gajah tersebut kondisinya masih kuat dan berjalan. Namun tidak tertutup kemungkinan, bila tidak segera diobati akan semakin memperburuk kondisinya," kata Husni.
Ditanya jenis kelamin gajah itu, Husni belum bisa memastikan apakah jantan atau betina.
"Sekilas dari jauh tanpa gading tapi bisa saja gadingnya sudah dipotong oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab," tambah Husni mengakhiri.
Di sisi lain Staf Tim Komunikasi PT Chevron Pacific Indonesia Okta Heri Fandi saat dikonfirmasi antara di Pekanbaru membenarkan ada satu ekor gajah melintas ke pemukiman warga di Duri.
"Saya terima informasi dari petugas keamanan jaga malam bahwa tepat 12 April pukul 04.00 WIB ia melihat se ekor gajah keluar dari hutan disekitar Duri lalu melintas menuju pemukiman warga," kata Okta.
Namun sebut Okta lagi tidak lama kemudian hanya berselang sekitar 7 menit gajah tersebut kembali dari pemukiman dan masuk ke dalam hutan.
"Petugas keamanan mengaku tidak terlalu memperhatikan apakah kondisi gajah dalam keadaan terluka saat melintas," urainya.
Karena kala itu suasanya masih subuh dan agak gelap.
Okta juga mengakui bahwa keluar masuk dan melintasnya gajah di pelintasan tersebut sudah menjadi hal biasa dan tidak terlalu menjadi perhatian penduduk.
"Sebab memang ada lintasan khusus gajah di komplek Chevron Duri. Dan hewan itu tidak akan menggangu karena jalur jalannya tidak pernah ditutup," beber Okta.
Ia menambahkan sejauh ini pihaknya juga belum ada menerima laporan dari warga di sekitar kompleks Chevron Duri.