Dua gajah liar masuk ke pemukiman di Pelalawan lantaran banjir

Pelalawan (ANTARA) - Dua gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus) liar dari kantong gajah Tesso Utara memasuki pemukiman di Desa Makmur, Kecamatan Kerinci Barat, Pelalawan.

Kepala Bidang Wilayah I BBKSDARiau Andri Hansen Siregar di Pekanbaru, Senin, menjelaskan gajah keluar dari habitatnya lantaran banjir yang menggenangi beberapa daerah di Kabupaten Pelalawan.

"Habitatnya memang terendam banjir saat ini karena intensitas curah hujan cukup tinggi. Maka gajah mencari tempat kering untuk mempertahankan hidupnya," terangnya kepada ANTARA saat dikonfirmasi.

Dikatakan Hansen, kemunculan satwa berbadan tambun ini sempat meresahkan warga. Saat ini tim BBKSDA Riau masih memantau di sekitar lokasi.

"Gajah ini bergerak dari Rantau Baru, ke arah timur menuju ke Desa Lubuk Ogung. Kita sudah memantau kurang lebih dua bulan," lanjutnya.

Hingga saat ini belum ada bangunan yang dirusak gajah, namun tanaman warga seperti kelapa sawit dan pisang menjadi sasaran pakan satwa berbelalai tersebut.

Hansen mengaku prihatin atas tanaman masyarakat yang dirusak gajah, namun pihaknya berharap masyarakat dapat memahami kondisi ini.

Saat ini, dikatakan Hansen, pihaknya belum dapat melakukan penggiringan lantaran kondisi di Kabupaten Pelalawan hampir merata dengan banjir. Hal ini menyebabkan gajah enggan kembali ke habitatnya.

"Upaya penggiringan belum bisa kita lakukan karena bisa mengakibatkan gajah panik dan beresiko menyebabkan kerusakan di pemukiman," tutur Hansen.

Selain itu kemunculan gajah ini menarik perhatian dan menjadi tontonan warga di sekitar lokasi. Hansen berpesan agar masyarakat tidak mendekati gajah.

"Kami harap warga tidak mendekati gajah. Kami berharap semua pihak termasuk perangkat desa setempat untuk melakukan pengarahan kepada warga agar tidak mendekati gajah," pungkasnya.

Baca juga: Kabar baru, jumlah gajah Sumatera liar di Riau bertambah

Baca juga: Kawanan gajah liar masuk pemukiman, rusak rumah dan kebun milik warga Lampung