Total Tunggakan Peserta BPJS Kesehatan Tembilahan Mencapai Rp8,1 Miliar

id total tunggakan, peserta bpjs, kesehatan tembilahan, mencapai rp81 miliar

Tembilahan (Antarariau.com) - Badan penyelenggara Jaminan Kesehatan Cabang Tembilahan, Kabupaten Indragiri Hilir, Provinsi Riau mencatat bahwa hingga April 2017, total tunggakan peserta mandiri berjumlah Rp8,1 miliar, yang berasal dari 16.847 peserta.

"Berdasasrkan dari apa yang kita lihat, tunggakan terjadi akibat dari kelalaian peserta untuk membayar iyuran, dengan alasan lupa dan lain sebagainya," ujar Kepala Unit Hukum, Komunikasi Publik dan Kepatuhan BPJS Kesehatan Cabang Tembilahan, Yudi di Tembilahan, Jumat.

Yudi mengatakan, tunggakan juga terjadi akibat terbatasnya akses untuk menyalurkan pembayaran. Seperti contohnya perserta yang berada di daerah, waktu dan jarak tempuh menjadi alasan mereka kesusahan untuk membayar iuran.

Selain itu, kata dia, masalah ini juga tidak terlepas dari kelalaian pihak BPJS dalam memberikan pelayanan. Seperti contoh sering terjadinya gangguan sistem, jaringan rusak dan eror.

"Gangguan sistem juga menjadi salah satu faktor terjadinya tunggakan. Untuk itulah, hingga saat ini kita terus berupaya memperbaiki sistem sehingga dapat memberikan pelayanan yang maksimal serta efektif dan efisien," tuturnya.

Yudi menjelaskan, pada dasarnya, jika peserta sudah terlambat melakukan pembayaran kepsertaanya, maka secara otomatis BPJS akan menghentikan atau menon-aktifkan kepesertaanya. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran peserta terhadap pentingnya membayar iyuran secara rutin.

"Selanjutnya, layanan yang dinon-aktifkan karena telat membayar, akan diaktifkan kembali jika peserta membayar iuran sesuai dengan jumlah yang tertunggak," terangnya.

Lebih lanjut yudi menyampaikan, dalam mengumpulkan iuran peserta aktif, pihaknya terus memberikan informasi dan kesadaran kepada peserta BPJS agar melaksanakan kewajiban mereka sebagai peserta.

Ia mengakui, dalam mengumpulkan iuran peserta, banyak hambatan dan kendala yang dihadapi terutama disebabkan oleh ketidak jujuran peserta dalam memberikan data konkrit pada saat mendaftar sebagai peserta.

"Contoh kecil seperti tidak aktifnya kontak handphone yang mereka berikan. apakah karena ada perubahan, atau disebabkan karena pendaftaran dilakuakn oleh orang ketiga, kita juga tidak tau. yang jelas akibat dari masalah ini membuat kami kesulitan untuk memberikan informasi," tuturnya.

Oleh: Adriah Akil