Pekanbaru (Antarariau.com) - Lingkaran Survei Indonesia (LSI) mengungkapkan hasil survei perilaku pemilih di Provinsi Riau menjelang Pemilihan Gubernur Riau pada 2018.
Baca juga:Arsyadjuliandi Rachman Nyatakan Siap Kembali Bertarung Di Pilgub 2018
"Survei ini dilakukan pada akhir Maret 2017, dimana hasilnya cukup mengejutkan karena secara umum masyarakat belum menentukan calon gubernur yang akan dipilihnya, dan peringkat incumbent atau petahana relatif rendah untuk dipilih kembali," kata Peneliti LSI, Ardian Sopa, pada dialog "Meneropong Kepemimpinan Riau 2018" yang digelar Badan Koordinasi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Riau-Kepri, di Pekanbaru, Kamis.
Ardian menjelaskan, survei menggunakan metode "multi stage random sampling" dengan jumlah responden 440 orang, yang dipilih secara acak di 12 kabupaten/kota di Riau. Hasil survei tersebut memiliki tingkat "margin of error" sebesar 4,8 persen. "Survei dilakukan langsung mendatangi langsung ke rumah-rumah responden," ujarnya.
Baca juga:Ini Tanggapan Demokrat dan PKB Terkait Survei LSI
Hasil survei dengan sistem terbuka, yang artinya responden bebas menentukan pilihan, memunculkan sebanyak 17 nama kandidat. Lima peringkat paling atas antara lain petana Gubernur Riau Arsyadjuliandi (Andi) Rachman mencapai 4,1 persen, mantan Bupati Rokan Hulu yang juga Ketua DPD Partai Demokrat Riau Achmad (4,1 persen), Bupati Indragiri Hulu Yopi Arianto (3,6 persen), Bupati Kuantan Singingi Sukarmis (3,6 persen) dan Anggota MPR yang juga politis PKB Lukman Edy (3,2 persen).
"Tidak ada satu pun mendapatkan lima persen dukungan elektabilitas. Artinya, masyarakat Riau belum menentukan pilihan. Ini menjadi menarik, karena normalnya, incumbent biasanya kuat," ujarnya.
Kemudian, hasil dari survei dengan sistem tertutup, ketika responden ditanyakan pilihan mereka untuk Pilgub Riau 2018, dari 14 nama yang disediakan menunjukan bahwa mantan Bupati Rokan Hulu Achmad berada pada peringkat pertama dengan elektabilitas 11,1 persen. Petahana Andi Rachman berada pada peringkat tiga (8,4 persen), di bawah Lukman Edy (9,1 persen). Pada peringkat empat terdapat Bupati Siak Syamsuar (6,8 persen), dan peringkat lima ditempati Bupati Pelalawan HM Harris (6,6 persen).
Tingkat popularitas atau pengenalan calon yang disurvei menunjukan bahwa petahana Andi Rachman mendapat angka paling tinggi, yakni sebesar 63,7 persen. Namun, Andi Rachman hanya mendapat angka 47 persen pada hasil tingkat kesukaan calon oleh responden. Peringkat pertama calon yang disukai adalah Sukarmis (72,2 persen), diikuti oleh Lukman Edy (71,8 persen), dan peringkat ketiga Achmad (69,4 persen).
LSI menyatakan, relatif rendahnya elektabilitas petahana dipengaruhi oleh kepuasan terhadap kinerjanya sebagai Gubernur Riau. Sebabnya, ada sebesar 38,3 persen masyarakat yang kurang puas dan 6,2 persen tidak puas sama sekali dengan kinerja Andi Rachman. Sementara itu, yang sangat puas hanya 1,4 persen dan cukup puas 39 persen.
Hasil survei menunjukan bahwa sebesar 47,8 persen menilai Pemprov Riau kurang atau tidak berhasil dalam mengatasi berbagai persoalan yang ada di Provinsi Riau. Hal itu mengakibatkan, hanya 16,2 persen masyarakat yang menginginkan petahana menjabat sebagai Gubernur Riau pada periode mendatang. Masyarakat yang tidak menginginkan lagi mencapai 46,7 persen.
"Tolong jangan salahkan kami apabila hasilnya kurang bagus untuk incumbent, tapi ini adalah dari rakyat berdasarkan survei kami. Dari hasil survey menunjukan, bahwa pemimpin yang diinginkan masyarakat Riau ke depan adalah pemimpin yang bisa memecahkan masalah ekonomi seperti membuka lapangan pekerjaan karena tingkat pengangguran cukup tinggi, masyarakat ingin pemimpin yang merakyat dan jujur, serta ingin pemimpin yang bersih dari kasus hukum," ujarnya.
LSI mengatakan, pihaknya berencana untuk melakukan 2-3 survei lanjutan di Riau karena perilaku pemilih bersifat dinamis. Hasil survei perdana bisa saja berubah apabila ada kandidat yang bergerak untuk meningkatkan popularitas, mendapat dukungan partai politik, dan kinerja pemerintah membaik.