Heboh, Keluarga di Riau Hidup Bersama Dua Raja Kobra!!!

id heboh keluarga, di riau, hidup bersama, dua raja kobra

Heboh, Keluarga di Riau Hidup Bersama Dua Raja Kobra!!!

Pekanbaru (Antarariau.com) - Sebuah keluarga di Desa Mentulik Kabupaten Kampar, Provinsi Riau, menjadi pusat perhatian karena memelihara satwa liar yang mematikan dan ditakuti manusia, yakni dua ular jenis Raja Kobra.

Baca Juga:Ular Raja Kobra Ice Habibi Sekali Makan Santap Tujuh Ayam

Berdasarkan pantauan Antara di rumah sederhana milik keluarga Anas K. di Desa Mentulik, Jumat, dua hewan berbisa itu menjadi tontotan

warga setempat. Kegiatan tidak lazim ini berawal dari anak sulung Anas K. bernama Ice Habibi, yang sejak kecil punya keahlian alami menjinakan hewan liar yang berbisa.

"Ular raja kobra ini jantan dua-duanya. Satu panjangnya empat meter, dan satu lagi tiga meter," kata Ice Habibi kepada Antara.

Di tangan pemuda berusia 22 tahun itu, dua binatang berdarah dingin tersebut terlihat sangat jinak dan tidak melawan. Keduanya bahkan terlihat tenang, menjalar di tangan dan badan Ice Habibi. Padahal, salah satu ular tersebut sudah merenggut nyawa seorang petani karet setempat pada awal Maret lalu sebelum ditangkap oleh Ice.

Baca Juga:Ice Habibi Jinakan Ular Raja Kobra Dengan Tangan Kosong!!!

Seekor ular yang paling panjang, ditangkap Ice Habibi di Desa Kepau Jaya Kecamatan Siak Hulu, Kampar, karena meresahkan warga setempat. Pasalnya, seorang warga disana digigit saat memanen getah karet dan nyawanya tidak bisa tertolong.

Sementara itu, seekor ular lainnya ditangkap Ice Habibi dilahan kelapa sawit milik warga tempat tinggalnya di Desa Mentulik pada 28

Maret lalu. "Semuanya saya tangkap pakai tangan kosong. Mereka tidak menggigit saya," kata Ice ketika ditanya cara menjinakan ular raja

kobra tersebut.

Pria yang hanya mengenyam pendidikan hingga kelas tiga SD itu mengatakan, tidak pernah merasa takut menjinakan hewan liar. Ia mengaku sejak kecil memang kerap menangkap binatang liar, sehingga sampai sekarang kerap diminta tolong oleh warga untuk menangkap ular dan sejenisnya.

"Saya pernah digigit ular waktu masih kecil, mungkin waktu umur 10 tahun. Tapi saya masih sehat," ucapnya.