Pekanbaru, (Antarariau.com) - Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman menyempatkan diri menyambangi Kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) di Jakarta guna memaksimalkan potensi perikanan laut di Provinsi Riau.
"Potensi yang luar biasa ini kami harapkan mendapat dukungan dari KKP, sehingga nantinya dapat meningkatkan perekonomian masyarakat Riau terutama di pesisir," ujarnya di Jakarta, Kamis.
Gubri yang didampingi Kepala Bappeda Provinsi Riau Rahmad Rahim, diterima oleh Sesditjen Perikanan Budidaya Tri Haryanto, Direktur Kawasan dan Kesehatan Ikan Arik Hari Wibowo, serta Direktur Produksi dan Usaha Budidaya Umi Windriani.
Gubri nampak antusias menjelaskan potensi perikanan laut di Riau yang selama ini hampir terabaikan, bahkan Riau memiliki garis pantai sepanjang 2.076 km atau dua kali lipat Pulau Jawa.
Dengan demikian, terbuka lebar bagi masyarakat Riau untuk melakukan budidaya perikanan laut. Perikanan laut yang bisa dikembangkan antara lain, kerang, kepiting, ikan bawal bintang dan lainnya.
Sebelumnya, Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Riau bahkan menyebutkan transaksi atau jual beli ikan di Kabupaten Rokan Hilir mencapai Rp3 miliar per hari, yang terdiri dari beragam jenis ikan baik kelautan maupun budidaya.
"Hal ini menunjukkan, bahwa potensi kelautan dan perikanan di Provinsi Riau sangat besar dan menjanjikan sekali jika dapat diolah secara optimal," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Riau Nafilson kepada Antara di Pekanbaru.
Selain Kabupaten Rokan Hilir, lanjutnya, Kabupaten yang juga memiliki potensi kelautan dan perikanan yang menjanjikan adalah Kabupaten Indragiri Hilir yang merupakan daerah perbatasan antara Riau dengan Provinsi tetangga yaitu Provinsi Jambi dan Kepulauan Riau (Kepri).
"Potensi produksi Kelautan Riau pertahunnya tercatat 14.000 ton per tahun, sedangkan perikanan budidaya pertahunnya mencapai 40.000 ton, dan jumlah ini setiap tahunnya menunjukkan trend meningkat," sebutnya.
Oleh Gebby Fadhila Sari