Pelabuhan Selat Baru Layani Rute Bengkalis-Malaysia
Bengkalis, 1/3 (ANTARA) - Setelah tujuh tahun nyaris terbengkalai, Pemerintah Kabupaten Bengkalis, Riau, akhirnya mengoperasikan Pelabuhan Bandar Sri Setia Raja Selat Baru untuk menghubungkan rute dari Bengkalis ke Malaysia. "Pelabuhan ini menjadi salah satu pintu untuk keluar-masuk perdagangan lintas batas dari Bengkalis ke Malaysia," kata Bupati Bengkalis Syamsurizal, kepada ANTARA, pada peresmian Pelabuhan Selat Baru di Bengkalis, Senin. Menurut dia, pembangunan pelabuhan antarnegara di muara Sungai Liung Kecamatan Bantan tersebut dimulai tahun 2002 dan menghabiskan APBD Bengkalis sekitar Rp60 miliar. Meski pembangunan telah rampung tahun 2007, namun pelabuhan itu belum bisa digunakan karena proses perizinan dari Kementerian Perhubungan tak kunjung selesai. Sebabnya, lokasi pelabuhan di muara sungai itu mengalami pendangkalan sehingga kapal sulit merapat saat air surut. "Namun, sekarang bisa digunakan karena Pelabuhan Selat Baru dijadikan ke dalam perluasan pembangunan Pelabuhan Bandar Sri Laksamana yang lebih dulu melayani rute antarnegara," ujarnya. Selain itu, lanjutnya, pemerintah setempat akan terus melakukan pengerukan lumpur di daerah pelabuhan dalam 2-3 tahun ke depan agar pelayanan dapat terus terjamin. Pelabuhan Selat Baru akan menghubungkan rute Bengkalis ke Malaka dan Muar, Malaysia. Pengoperasian kapal feri antarnegara dari Pelabuhan Sri Laksamana akan dipindahkan ke Selat Baru. Setelah itu, Pelabuhan Sri Laksamana akan lebih fokus ke pelayanan dalam negeri. Dengan begitu, diharapkan akan lebih dekat menghubungkan Malaysia-Bengkalis dan memangkas ongkos ekonomi. Waktu tempuh ke Malaka yang selama ini bisa dua jam, maka dengan pengoperasian Pelabuhan Selat Baru bisa memangkas waktu hingga satu jam. Sedangkan, waktu tempuh ke Muar, Provinsi Johor, Malaysia, hanya sekitar 45 menit. Gubernur Rusli Zainal yang meresmikan Pelabuhan Selat Baru mengatakan pembangunan pelabuhan tersebut berpotensi untuk mendongkrak ekonomi daerah. Ia meminta agar Pemkab Bengkalis turut membangun sarana penunjang menuju pelabuhan dan mendorong potensi setempat yakni buah-buahan. "Pembangunan yang dilakukan harus memberi dampak kemajuan bagi masyarakatnya," ujar Rusli Zainal.