Polisi Jadi Penengah Dalam Konflik Antara Nelayan Di Bengkalis

id polisi jadi, penengah dalam, konflik antara, nelayan di bengkalis

Polisi Jadi Penengah Dalam Konflik Antara Nelayan Di Bengkalis

Pekanbaru (Antarariau.com) - Kepolisian Resor Bengkalis, Provinsi Riau, terus melakukan upaya mediasi guna menyelesaikan konflik antarnelayan yang terjadi di wilayah tersebut menyusul perusakan dan pembakaran kapal beberapa waktu lalu.

"Saat ini kami kedepankan upaya mediasi agar situasi menjadi kondusif," kata Kepala Bidang Humas Polda Riau AKBP Guntur Aryo Tejo di Pekanbaru, Kamis.

Ratusan nelayan dari dua desa di Kecamatan Bantan, Bengkalis, pada Rabu (28/12) terlibat bentrok. Sebuah gudang dan tiga unit kapal pencari ikan habis dibakar massa pada kejadian itu.

Guntur mengatakan bentrokan itu dipicu tenggelamnya sebuah kapal milik nelayan Desa Muntai yang diduga sengaja ditabrak oleh kapal milik nelayan Desa Bantan Air. Kedua desa itu merupakan wilayah bertetangga yang hanya berjarak beberapa kilometer.

Kapan nelayan yang diduga sengaja ditabrak itu rusak hingga akhirnya tenggelam. Beruntung nelayan yang kapalnya tenggelam itu berhasil menyelamatkan diri dengan cara berenang ke bibir pantai.

Nelayan Muntai yang mendengar peristiwa itu langsung menyerang nelayan Desa Bantan Air.

"Mereka menyasar ke gudang milik ES, pelaku yang diduga sengaja menabrak kapal nelayan desa sebelah," ujarnya.

Seketika gudang milik ES ludes dilalap si jago merah. Gudang berisi peralatan jaring dan mesin kapal itu hangus. Sejumlah kapal juga dikabarkan turut dirusak.

Situasi di kedua desa itu langsung mencekam. Jajaran Polres Bengkalis dan Polsek Bantan berupaya menenangkan situasi. Namun upaya itu sempat gagal setelah sejumlah warga yang kalap berusaha menghalangi polisi.

"Hingga saat ini situasi berangsur kondusif. Namun ratusan personel polisi masih kami siagakan di sana," kata Guntur.

Ia mengatakan dari penelusuran polisi konflik yang terjadi antarkelompok nelayan itu sudah berlangsung lama, sekitar 10 tahun terakhir.

Untuk itu, ia mengatakan salah satu upaya mediasi yang kini dilakukan dengan melibatkan dinas terkait adalah membuat perjanjian tertulis mengenai mekanisme pencarian ikan supaya tidak terjadi lagi masalah di kemudian hari.

Ia juga mengimbau kepada kedua belah pihak agar dapat menahan diri.