Pekanbaru (ANTARA) - Setelah lebih dari tiga tahun menjabat sebagai Kapolda Riau, Irjen Pol Mohammad Iqbal resmi dimutasi sebagai Perwira Tinggi (Pati) Baharkam Polri untuk penugasan di Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI).
Meski berpisah dari Polda Riau, warisan kepemimpinan Irjen Iqbal tetap dikenang, terutama dalam perjuangannya melawan peredaran narkoba dan pendekatan humanis terhadap masyarakat.
Perang melawan narkoba
Riau merupakan wilayah strategis yang berbatasan langsung dengan Malaysia, menjadikannya salah satu jalur utama penyelundupan narkotika internasional. Sejak menjabat pada 17 Desember 2021, Irjen Iqbal menjadikan pemberantasan narkoba sebagai prioritas utama.
Di bawah kepemimpinannya, Polda Riau berhasil menggagalkan berbagai upaya penyelundupan narkoba dalam jumlah besar. Salah satu pengungkapan terbesar terjadi pada awal 2025, ketika aparat kepolisian menyita 90 kilogram sabu dan 51.882 butir pil ekstasi yang masuk dari Malaysia.
Selama tiga tahun terakhir, Polda Riau mencatat pengungkapan narkoba yang fantastis dan menangkap jaringan besar pengedarnya. Keberhasilan ini tak lepas dari strategi pengawasan ketat di jalur perbatasan serta operasi yang terus diperkuat.
“Perang terhadap narkoba adalah perang tanpa akhir. Selama saya bertugas di Riau, ini menjadi salah satu prioritas utama,” ujar Iqbal dalam sebuah konferensi pers pengungkapan kasus narkoba di Polda Riau.
Dekat dengan masyarakat
Selain dikenal sebagai pemimpin tegas dalam memberantas kejahatan, Irjen Iqbal juga membawa pendekatan humanis dalam kepemimpinannya.
Ia menekankan bahwa keberhasilan kepolisian tidak hanya diukur dari jumlah kasus yang diungkap, tetapi juga dari seberapa besar kepercayaan masyarakat terhadap institusi Polri.
Beberapa program unggulan yang digagasnya, seperti Jumat Curhat dan Polisi Peduli, menjadi wadah bagi masyarakat untuk menyampaikan aspirasi secara langsung kepada kepolisian. Iqbal kerap turun ke lapangan, mendengar keluhan warga, dan mencari solusi bersama.
Tak hanya dalam forum resmi, kedekatan Iqbal dengan masyarakat juga terlihat dalam aktivitas sehari-harinya. Ia kerap berbaur dengan warga melalui joging pagi di ruang-ruang publik, menyapa masyarakat yang sedang berolahraga, hingga berhenti untuk berbincang atau berswafoto bersama mereka.
Selain itu, kepeduliannya terhadap masyarakat juga diwujudkan melalui berbagai kegiatan sosial, seperti program bakti sosial dan layanan kesehatan gratis, terutama bagi warga kurang mampu.
Kedekatannya dengan berbagai lapisan masyarakat juga tercermin dalam interaksinya dengan kalangan mahasiswa. Ia sering menggelar dialog terbuka dengan mahasiswa untuk mendengar aspirasi mereka secara langsung dan membangun komunikasi yang lebih transparan antara kepolisian dan generasi muda.
Tinggalkan Riau
Mutasi Irjen Iqbal ke DPD RI menandai babak baru dalam perjalanan kariernya. Meski meninggalkan jabatan Kapolda, pengalamannya dalam menjaga keamanan dan memberantas narkotika diyakini akan menjadi bekal berharga di tugas barunya.
Sementara itu, estafet kepemimpinan Polda Riau kini berada di tangan Irjen Pol Herry Heryawan, seorang perwira dengan rekam jejak panjang di bidang reserse. Tantangan ke depan tidak mudah, tetapi dengan fondasi yang telah dibangun Iqbal, harapan besar tertuju pada keberlanjutan program pemberantasan narkoba dan peningkatan keamanan di Bumi Lancang Kuning.
Kepemimpinan Irjen Mohammad Iqbal di Polda Riau mungkin telah berakhir, tetapi dedikasi dan perjuangannya dalam menjaga keamanan serta membangun kedekatan dengan masyarakat akan terus dikenang.