London (Antarariau.com)- Keindahan alam Wakatobi yang ditampilkan dalam film "The Mirror Never Lies" berhasil mengundang decak kagum penonton dalam Pekan Film Indonesia yang diadakan KBRI Sofia di Cultural Center G8 Sofia.
"Berbagai genre film, yakni The Mirror Never Lies, 3 Nafas Likas, Cahaya dari Timur, Gila Jiwa, serta Ketika Bung di Ende diputar dalam rangka memperingati 60 tahun hubungan diplomatik kedua negara," kata Sekretaris Pertama Pensosbud KBRI Sofia Nurul Sofia kepada Antara London, Selasa.
Film "The Mirror Never Lies" diputar di dua studio yang berbeda akibat tingginya antusias penonton. Ekspresi kagum terlihat dari raut muka penonton setelah menyaksikan film.
Disebutkan bahwa penonton berdecak kagum oleh alur cerita film yang menarik serta keindahan alam Indonesia yang terlihat dari lokasi syuting film tersebut.
Kursi kedua studio yang memutar film tersebut pun dipenuhi penonton dari berbagai kalangan dari awal hingga akhir film diputar.
KBRI Sofia mengelar Pekan Film Indonesia untuk pertama kalinya di Bulgaria sebagai salah satu media dalam melaksanakan diplomasi people to people di Bulgaria.
Rangkaian acara dibuka Dubes RI untuk Bulgaria, Albania, dan Makedonia, Sri Astari Rasjid dengan menyampaikan bahwa pesan film merupakan sarana yang efektif dalam mempromosikan Indonesia.
Melalui pemutaran film diharapkan semakin mengenalkan keindahan alam serta keanekaragaman tradisi dan kebudayaan Indonesia.
Dalam kesempatan itu, Sekar Ayu Asmara, penulis dan kurator film Indonesia, memberikan paparan mengenai kemajuan perfilman Nusantara.
Dalam acara tersebut, disajikan pula jajanan khas Indonesia, seperti dadar gulung, lunpia, dan lapis surabaya yang kemudian dilanjutkan dengan pemutaran film.
Dalam rangkaian "Indonesian movie week" itu, selain acara pemutaran film juga diadakan sarasehan mengenai film Indonesia di Kampus Universitas Sofia yang dihadiri peserta kelas Bahasa Indonesia, dengan narasumber Sekar Ayu Asmara.
Pada saat bersamaan, di Bulgaria juga sedang berlangsung Kompetisi International Student Film Festival, Early Bird ke-12 yang diikuti peserta dari 90 negara dan 1.330 submisi film, termasuk dua film Indonesia, yaitu "the Tin Boy" dengan sutradara Rian Apriansyah dan "Timun Mas" dengan sutradara Fritz Widjaja.
Berita Lainnya
Izin Tak Lengkap Menara Telekomunikasi Disegel Aparat
03 April 2017 15:30 WIB
Jokowi Jenguk Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Hasyim Muzadi
15 March 2017 11:05 WIB
Pemko Batu Alokasikan Rp4,3 Miliar Untuk Bantu Ibu Hamil
07 February 2017 10:50 WIB
Liburan Imlek, Pantai Selatbaru di Bibir Selat Malaka Dipadati Pengunjung
29 January 2017 21:40 WIB
Jalani Pemeriksaan Di Imigrasi Pekanbaru, TKA Ilegal Mengaku Stres
18 January 2017 16:55 WIB
Pelajar Sekolah Di Inhil Banyak Yang "Ngelem"
13 January 2017 6:15 WIB
Sejumlah Produk Kosmetik Dan Makanan Kadaluarsa Disita Pihak Polres Bengkalis
16 December 2016 23:15 WIB