Pekanbaru, (ANTARA) - Seorang balita asal Desa Bongkal Malang, Kecamatan Simpang Kelayang, Kabupaten Indragiri Hulu, Riau, yang diduga (suspect) terserang virus flu burung jenis H5N1 mulai menunjukkan kondisi yang membaik. "Kondisi balita suspect flu burung yang kita tangani mulai membaik," ujar Ketua Tim Penanggulangan Flu Burung RSUD Arifin Achmad, dr Azizman Saad, Sp.P, kepada ANTARA, di Pekanbaru, Minggu. Dia menjelaskan, saat ini kondisi balita yang bernama An Nisha (4), berada dalam kondisi yang mulai normal dengan suhu panan tubuh sekitar 36 derajat Celcius dan hembusan nafas 36 kali per menit. Padahal sebelum mendapatkan perawatan instensif di ruang isolasi khusus bagi penanganan pasien penyakit menular oleh tim medis, balita perempuan itu menunjukkan kondisi kesehatan yang turun drastis yang disertai sesak nafas. Ketika dirujuk dari RSUD Indrasari, Rengat, ke RSUD Arifin Achmad, Pekanaru, pada Rabu, (30/12) kondisi An Nisha menunjukkan hembusan nafas 60 kali per menit, kondisi panas tubuh 39,8 derajat Celcius dengan jumlah leokosit 3.200 dan trombosit 77.000. Meski demikian, lanjutnya, balita perempuan itu belum dibolehkan pulang karena hasil pengambilan pengambilan sampel daerah dan cairan tenggorokan yang Balibang Depkes belum menunjukan hasil. Sampel-sampel cairan tubuh pasien susfect flu burung itu sendiri telah dikirimkan oleh pihak RSUD Arifin Achmad untuk menjalani pengujian sejak akhir pekan lalu Sabtu, (2/1). "Status beliau masih susfect flu burung dan kita menunggu hasil sampel yang dikirim akhir pekan lalu ke Jakarta," ujarnya. An Nisha dinyatakan susfect flu burung setelah menderita demam panas tinggi dan memiliki riwayat kontak dengan unggas yang mati disekitar tempat tinggalnya pada radius 10 meter dari rumahnya. Sebelum di rujuk ke RSUD Arifin Achmad, balita itu sempat menjalani perawatan di RSUD Indra Sari, namun karena kondisi kesehatan beliau tidak menunjukkan perubahan yang lebih baik, maka pihak rumah sakit setempat merujuk pasien itu ke Pekanbaru.