Pekanbaru, 5/1 (ANTARA) - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Arifin Achmad Pekanbaru menunggu hasil sampel uji Departemen Kesehatan (Depkes) menyusul mulai normalnya kondisi kesehatan balita diduga (suspect) terserang virus flu burung jenis H5N1. "Kita masih menunggu hasil uji laboratoroum Balibang Depkes terhadap seorang balita pasien susfect flu burung itu sebelum yang bersangkutan dipulangkan," kata Ketua Tim Penanggulangan Flu Burung RSUD Arifin Achmad, dr Azizman Saad, SpP, di Pekanbaru, Selasa. Dia mengaku tidak berani memulangkan bayi itu meski setelah mendapatkan perawatan intensif di ruang isolasi RSUD Arifin Achmad kondisi warga Desa Bongkal Malang, Kecamatan Simpang Kelayang, Kabupaten Indragiri Hulu itu menunjukkan kondisi membaik. Sebab, hingga Selasa (5/1) pihaknya belum menerima hasil sampel darah dan cairan tenggorokan yang pada akhir pekan lalu dikirim ke Balibang Depkes untuk memastikan kondisi pasien itu. Meski demikian, balita perempuan berusia empat tahun itu pun telah dipindahkan ke ruang perawatan anak biasa setelah suhu panas tubuhnya normal 36 derajat Celcius, dengan sel darah putih atau leukosit sebanyak 100.000 dan trombosit 5.000. "Kondisi balita itu sudah normal sejak kemarin dan terhitung hari ini perawatan kita pindahkan dari ruang isolasi ke ruang perawatan anak biasa," jelasnya. Balita itu dinyatakan susfect flu burung setelah menderita demam panas tinggi dan memiliki riwayat kontak dengan unggas yang mati di sekitar tempat tinggalnya pada radius 10 meter dari rumahnya. Sebelum dirujuk ke RSUD Arifin Achmad, Rabu (30/12) pukul 15.30 WIB, balita itu sempat menjalani perawatan di RSUD Indra Sari, namun karena kondisi kesehatannya tidak menunjukkan perubahan maka pihak rumah sakit setempat merujuk pasien itu ke Pekanbaru. Sehari kemudian seorang anak laki-laki berusia delapan tahun asal Dusun Tuo Pelang, Kecamatan Kelayang, Indragiri Hulu yang diduga menderita flu burung meninggal dunia di RSUD Arifin Achmad pada 31 Desember 2009. Kepala Dinas Kesehatan Riau, dr Mursal Amir, mengakui penanganan kasus flu burung di daerah kabupaten/kota di provinsi itu masih berjalan lamban dan mengakibatkan bertambahnya korban jiwa karena penyakit tersebut. Data terakhir menyebutkan angka kematian bagi mereka yang menderita flu burung di Riau cukup tinggi, jika dibandingkan jumlah mereka yang terserang virus mematikan itu. "Data terakhir kita di luar pasien yang meninggal itu, dari delapan kasus yang ditemukan, enam diantaranya meninggal dunia. Karena itu kita berharap koordinasi daerah tanggap jika menemukan kasus baru," jelasnya.
Berita Lainnya
RSUD Puri Husada Riau tunggu hasi laboratorium ABK terduga COVID-19
09 March 2020 16:40 WIB
RSUD Tengku Rafian Siak berikan penyuluhan kesehatan pasien dan keluarga di ruang tunggu
22 August 2019 20:23 WIB
Audit Permasalahan Optimalisasi Kelistrikan RSUD, Inspektorat Tunggu Izin Bupati Inhu
02 May 2016 19:59 WIB
Polisi ungkap hasil uji laboratorium sampel makanan penyebab keracunan massal
15 October 2022 14:22 WIB
Satgas COVID-19 Riau tunggu hasil uji 30 sampel deteksi Omicron dari Litbangkes
23 December 2021 16:09 WIB
Hasil tes usap di Kepri 1.096 dari 1.434 sampel negatif
12 August 2020 15:32 WIB
Hasil uji sampel pasien meninggal terduga COVID-19 Dumai belum keluar, begini penjelasannya
24 March 2020 16:46 WIB
Malaysia perketat perbatasan, tambah laboratorium percepat hasil sampel terduga terjangkit corona
07 February 2020 10:43 WIB