Indragiri Hilir (ANTARA) - Pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Puri Husada Tembilahan, KabupatenIndragiri Hilir, Riau, saat masih menunggu hasil Laboratorium Swab Tenggorokan seorang anak buah kapal (ABK) yang terduga viruscoronaatau COVID-19 dari Litbangkes Kemenkes RI.
"Saat ini kami masih menunggu hasil laboraturium swab tenggorokan dari Jakarta. Tadi saya hubungi hasilnya keluar kemungkinan Rabu atau Kamis ini," sebut Direktur RSUD Puri Husada Tembilahan, dr Saut Pakpahan, Senin (9/3) kepada Antara.
Dia mengatakan, seorang ABK yang suspect corona masih di isolasi dan kesehatannya terus membaik.
"Perkembangan pasien kita yang diisolasi baik, hari ini sudah tidak ada keluahan. Tim kesehatan juga masih melakukan pengawasan dengan menggunakan pakaian astronot," bebernya.
Namun, dia mengatakan bahwa pihaknya belum bisa memulangkan ABK terduga coronatersebut hingga hasil dari Litbangkes Kemenkes RI.
"Kita tungggu hasilnya terlebih dahulu, semoga negatif. Jika negatif akan kita pulangkan," kata Saut.
Sementara itu, lima orang ABK dan satu kapten kapal pun masih dikarantina di rumah singgah Dinas Sosial Inhil yang berada jalan Kembang, Tembilahan.
"Untuk yang dikarantina rumahkan itu masih dimonitor oleh puskesmas dan kawan-kawan dari KKP Tembilahan," tuturnya.
Diketahui, pada Rabu (4/3) sebanyak enam ABK dan satu kapten kapal dilakukan pemeriksaan kesehatan oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Tembilahan. Saat pemeriksaan tersebut, ada satu ABK yang menunjukkan gejala mengidap COVID-19.
Salanjutnya, satu ABK diisolasi di RSUD Puri Husada Tembikahan dan lima ABK serta satu kapten kapal di observasi di rumah singgah Dinas Sosial Inhil.
Enam ABK dan satu kapten kapal ini diketahui datang dari Malaysia. Bahkan seorang awak kapal yang mengalami demam tinggi mengaku sempat berkunjung ke pasar di Negeri Jiran Malaysia itu. ***
Baca juga: Hadapi COVID-19, Bio Farma pastikan stok vaksin untuk daya tahan tubuh cukup
Baca juga: Enam pasien terduga COVID-19 dirawat di Riau, begini penjelasannya
Baca juga: Pasien dalam pengawasan RSPI Sulianti Saroso terkait COVID-19 bertambah satu orang