Pekanbaru, (Antarariau.com) - Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia, Muhammad Hanif Dhakiri saat meninjau Unit Pelaksana Teknis Latihan Kerja (UPT-LK) Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Kependudukan (Disnakertransduk) Riau di Jalan Terubuk, Pekanbaru menilai fasilitas dan peralatannya sudah ketinggalan zaman.
"Kalau Peralatan pasti harus diugrade lagi, itu sudah ketinggalan zaman.Ini alat tahun 80an, sekarang sudah 2016, ini terlalu jauh," katanya di Pekanbaru, Kamis.
Namun begitu, dia mengatakan kalau menggunakan anggaran daerah atau pusat ada keterbatasan. Oleh karema itu dia mendorong UPT-LK untuk bisa bekerjasama dengan industri yang punya alat tapi sudah tidak dipakai lagi bisa dihibahkan.
"Kalau industri biasanya setiap lima tahun memperbarui alat, kalau ada jarak waktu tidak akanterlalu jauh. Biasanya kalaupun ada selisih waktu cuma lima tahun," sebutnya.
Lebih lanjut dia mendorong agar UPT di Riau dan lainnya untuk lebih fokus lainnya dan masif memproduksi sumber daya manusia sesuai dengan kebutuhan daerah masing-masing. Misalnya Riau kalau masih menganggap sektor minyak dan gas masih yang strategis maka tenaga kerja yang dibutuhkan pada sektor itu bisa digenjot untuk produksi yang lebih besar.
Hanif Dhakiri melakukan tinjauan ditemani Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman. Dia langsung meninjau lokasi pembelajaran mulai dari jurusan listrik, otomotif, teknologi mekanik, Komputer, teknik pendingin, las, mebel.
Dia juga berbincang dengan salah beberapa siswa yang ikut pembelajaran. Dari obrolan singkat itu diketahuilah bahwa banyak yang ikut pelatihan merupakan lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Diapun memandang heran kenapa lulusan SMK tidak langsung bekerja saja.
"Ini yang kadang lucu, di Indonesia hampir 30 persen peserta pelatihan merupakan lulusan SMK di Indonesia, di Kementrian juga gitu. Saya pertanyakan, berarti ini ada masalah dengan SMK," ucapnya.
Selain itu dia juga menyoroti jumlah pegawai yang berjumlah 85 orang dengan jumlah instruktur 51 dan administrasi selebihnya. Dia meminta kedepannya harus dikecilkan pegawai administrasinya seperti negara maju yang manajemennya hanya 10 tapi instrukturnya 200 orang.
"Jadi produksinya banyak, kalau kita banyak yang ngetik saja," imbuhnya
Berita Lainnya
Disnakertrans Provinsi Riau catat pengangguran capai 132.450 orang
13 April 2024 19:17 WIB
UMP Riau 2024 sebesar Rp3.294.625
22 November 2023 21:18 WIB
Pengangguran terbuka di Riau turun 3.460 orang
25 September 2023 7:54 WIB
Komisi V dorong Disnakertrans entaskan pengangguran dan kecelakaan kerja
20 July 2023 4:29 WIB
Kecelakaan kerja di PHR, Disnaker Riau lakukan investigasi
10 June 2023 7:19 WIB
Wahai perusahaan di Riau, segera bayarkan THR
10 April 2023 22:06 WIB
Antisipasi kecelakaan kerja, Disnakertrans Riau bentuk Satgas K3
05 March 2023 15:20 WIB
Disnaker Riau turunkan tim olah lokasi kecelakaan kerja maut di Blok Rokan
25 February 2023 22:00 WIB