Kasus Kekerasan Perempuan dan Anak Di Siak Alami Peningkatan

id kasus kekerasan, perempuan dan, anak di, siak alami peningkatan

Kasus Kekerasan Perempuan dan Anak Di Siak Alami Peningkatan

Oleh Nella Marni

Siak, Riau, (Antarariau.com) - Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak Kabupaten Siak, Provinsi Riau mencatat 55 kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak hingga Agustus 2016.

"Hingga Agustus 2016 ini Kasus Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak (KTP/A) sudah 55 kasus. Secara umum kasusnya meningkat setiap tahunnya," ujar Ketua P2TP2A Kabupaten Siak Syofwan Saleh di Siak, Rabu.

Dia menyampaikan, pada tahun 2015 tercatat 83 KTP/A di Kabupaten Siak. Diantaranya, Anak Berhadapan Hukum (ABH) 26 kasus, Kekerasan Dalam Rumah Tangga tiga kasus, kekerasan fisik tiga kasus, kekerasan psikis satu, kekerasan seksual 30 kasus, penelantaran anak 17, dan penelantaran perempuan tiga kasus.

"Pada tahun 2015 kasus ABH di Kabupaten Siak ini menjadi peringkat kedua di Provinsi Riau setelah Pekanbaru, memang kasus ini meningkat tajam, yang semuanya hanya satu kasus pada 2014. Begitu juga dengan pelecehan seksual yang naik jadi 30 kasus dari 4 kasus tahun sebelumnya," katanya lagi.

Sementara untuk kasus pelecehan seksual pada anak yang berjumlah 30 kasus tersebut, satu diantaranya dilakukan oleh ayah kandung korban sendiri, selebihnya dikerjai orang lain, dan kawan-kawan dekat.

Dia mengatakan untuk menekan angka KTP/A di Kabupaten Siak, Pemda sudah membentuk Satuan Tugas pada masing-masing kecamatan. Camat bertindak sebagai ketua, dan Kapolsek sebagai Wakil. Satgas ini yang akan memantau kasus-kasus kekerasan fisik ataupun psikis pada perempuan dan anak.

Katanya sebagai daerah layak anak, pihaknya yang bernaung dibawah Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana akan terus gencar mensosialisasikan kepada masyarakat dan sekolah-sekolah untuk bertanggungjawab memberikan perlindungan serta melaporkan setiap pelecehan dan kekerasan yang dialami orang sekitar

"Kita terus mengupayakan untuk menekan angka kekerasan dan anak di kabupaten Siak ini. Apalagi pada kasus ABH, Satgas akan secara door to door untuk memantau pergaulan anak-anak yang masih keliuran pada tengah malam dan juga mengalami ketelantaran dari orang tuanya.

Kasus ABH dan penelantaran anak ia sampaikan banyak terjadi di Perawang, Kecamatan Tualang. Menurutnya beberapa faktor yang menjadi penyebab tingginya angka anak berhadapan hukum dan ditelantarkan karena adanya perceraian kedua orangtua, lari atau kabur dari rumah, perkelahian sebaya, dan sebagainya.

Oleh : Nella Marni