DPRD Nilai Kadisbun Riau Tidak Transparan Dalam Kasus APSL

id dprd nilai, kadisbun riau, tidak transparan, dalam kasus apsl

DPRD Nilai Kadisbun Riau Tidak Transparan Dalam Kasus APSL

Pekanbaru (Antarariau.com) - Legislator Komisi B DPRD Riau menyayangkan Kepala Dinas Perkebunan Riau tidak transparan perihal luas lahan PT Andika Permata Sawit Lestari (APSL), yang lahannya terbakar dan juga diduga Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan terlibat melakukan penyanderaan penyidiknya.

"Selaku mitra kerja, sikap yang tidak tahu seperti itu jelas sangat kita sayangkan, selayaknya Disbun lebih aktif, memiliki data tentang perkebunan, termasuk PT APSL," kata Anggota Komisi B DPRD Riau, Karmila Sari, di Pekanbaru, Selasa.

Oleh karena itu dia berharap agar Gubernur Riau bisa menindalanjuti sikap bawahannya tersebut. Jika kadisbun seperti itu, maka disarankan agar yang bersangkutan diganti dengan pejabat yang paham dan mengerti tentang lahan di Riau, terlebih lagi dalam evaluasi lalu disbun juga memiliki rapor merah.

"Memang gubernur sudah melakukan evaluasi terhadap bawahannya, setiap SKPD punya rapor masing-masing, kita tunggu saja reaksi gubernur, terutama terhadap SKPD yang rapornya rendah," ungkapnya.

Lebih lanjut politisi Golkar ini menyampaikan jika Komisi B akan melakukan rapat dengar pendapat dengan disbun terkait persoalan tersebut. Menurutnya, persoalan ini mesti diselesaikan segera dan tidak boleh didiamkan begitu saja.

"Nanti kita akan RDP juga dengan instansi terkait. Kita juga akan membahas persoalan kabut asap yang mulai terjadi di Riau," tutur Legislator Daerah Pemilihan Rokan Hilir ini ini.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, Kadisbun Riau Muhibul Basyar tidak bisa memberi penjelasan saat ditanya tentang PT APSL. Mulai dari kepemilikan, status kebun termasuk berapa luasan lahan yang terbakar, yang berujung penyandaraan tujuh orang atas tim KLHK yang berusaha menyegelnya.

Hal itu karena sampai saat ini persoalan PT APSL yang ada di Rokan Hulu tersebut masih dalam tahap penyidikan. Meski begitu, Muhibul mengaku sudah berkomunikasi dengan diabun setempat secara lisan.

Namun dikatakan belum ada data signifikan yang bisa dilaporkan. PT APSL itu memang masuk perkebunan, tapi masih dalam proses dan belum tahu berapa luasan lahan sebenarnya karena masih proses.

Pewarta :
Editor: Bayu Agustari Adha
COPYRIGHT © ANTARA 2016

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.