Pekanbaru (Antarariau.com) - Komisi B DPRD Riau melirik strategi yang diterapkan oleh Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (KUMKM) provinsi Jawa Barat karena dinilai memiliki peran cukup dominan dalam perkembangan dan pertumbuhan ekonomi daerahnya.
"Ya kami mengunjungi dinas koperasi dan UMKM Jabar pada minggu lalu, inti kedatangan komisi B kesana untuk mengetahui cara pembinaan dari pemerintah Jabar terhadap koperasi dan UKMnya," ujar Ketua Komisi B DPRD Riau Marwan Yohanis di Pekanbaru, Selasa.
Ia menilai pemerintah provinsi Jabar melakukan pembinaan dengan baik terhadap koperasi dan UKM yang ada. Baik itu dari segi bantuan modal maupun manajemennya. Dikatakan Marwan, di Jawa Barat mereka sudah ada sebuah Peraturan Gubernur (Pergub) untuk mengatur pembinaan tersebut.
"Dimana koperasi yang aktif bekerjasama dengan beberapa UKM dan bank Jawa Barat. Misalkan pada sebuah minimarket sudah dianggarkan untuk menampung sekian persen produk UMKM agar memiliki daya saing dengan produk lain," katanya kepada Antara.
Sedangkan permasalahan utama yang dihadapi koperasi di Provinsi Riau itu sendiri disampaikannya masih rendahnya tingkat partisipasi masyarakat dalam pengembangan kegiatan usaha koperasi, rendahnya SDM, akses pasar, penggunaan Teknologi Tepat Guna (TTG), akses pembiayaan, infromasi dan kelembagaan. Selain itu, daya saing produk koperasi dan UMKM lebih rendah dibanding dengan produk impor serta rendahnya inovasi dan pengembangan produk.
Ia menjelaskan pada dasarnya prinsip yang dijalankan dinas koperasi dan UMKM Jabar sama dengan Pemprov Riau. Hanya saja mereka giat melakukan berbagai upaya dalam rangka meningkatkan kemampuan pelaku Koperasi dan UMKMnya.
"Kalau Riau kemauan politik dari pemerintahnya belum ada untuk arah kesana. Seperti dibuatkan Pergub yang mengatur koperasinya dan dicarikan bapak angkat. Mereka lebih ke implementasi yang sudah lebih baik, serta jumlah dan akses yang lebih banyak dari Riau. Sedangkan kita masih saja berupaya untuk arah kesana," paparnya.
Sementara itu untuk bidang pemasaran, Pemprov Jawa Barat senantiasa melakukan berbagai promosi melalui pameran-pameran seperti pameran antar provinsi. Bekerjasama dengan market dalam rangka memanfaatkan gedung-gedung yang tidak terpakai di kota Bandung.
Kemudian untuk pembiayaan, selain berupaya memfasilitasi akses terhadap perbankan, LPDB dan lembaga keuangan lainnya. Pemprov Jabar juga meluncurkan Kredit Dana bergulir dengan nama Kredit Cinta Rakyat dengan nilai hingga Mei 2016 mencapai Rp385 miliar, yang telah disalurkan mencapai Rp478,3 miliar dengan debitur mencapai 14.411 orang dan mampu menyerap 32.612 tenaga kerja.
Oleh: Nella Marni
Berita Lainnya
11 penginapan di Harau disita polisi terkait dugaan SPPD fiktif DPRD Riau
08 December 2024 23:51 WIB
Selebgram Hana Hanifah dimintai keterangan atas dugaan SPPD fiktif DPRD Riau
05 December 2024 17:24 WIB
BRK Syariah dan DPRD Bengkalis komitmen tingkatkan pendapatan masyarakat
02 December 2024 10:44 WIB
Supaya tak jadi sarang hantu, DPRD Riau minta pemda urus aset terbengkalai
07 November 2024 17:15 WIB
Mantan Sekwan Riau dituntut 8 tahun penjara atas dugaan SPPD fiktif
07 November 2024 16:49 WIB
Anggota DPRD Riau diingatkan tak kampanye pilkada saat reses
07 November 2024 15:09 WIB
Komisi III DPRD Riau evaluasi kegiatan dan target BRK Syariah
04 November 2024 19:45 WIB
Payung elektrik Masjid Annur disorot, DPRD Riau tunggu perkara hukum selesai
01 November 2024 14:47 WIB