Kecelakaan Maut di Dumai, Pasutri Tewas Diduga Terseret Mobil Pengangkut

id kecelakaan maut, di dumai, pasutri tewas, diduga terseret, mobil pengangkut

Kecelakaan Maut di Dumai, Pasutri Tewas Diduga Terseret Mobil Pengangkut

Dumai, Riau, (Antarariau.com) - Kecelakaan maut di Kota Dumai menelan korban jiwa sepasang suami istri, Norman dan Fatimah tewas akibat tertabrak dan diduga terseret sejauh dua meter oleh mobil angkutan pupuk, Selasa siang tadi.

Informasi dihimpun, pasutri yang mengendarai sepeda motor jenis Yamaha ini tengah melaju di Jalan Soekarno Hatta dari arah Bukit Jin ke jalan lintas di Kecamatan Bukit Kapur untuk mengambil buah pinang di Bagan Siapiapi Kabupaten Rokan Hilir.

Seorang personel Satuan Lalu Lintas Polres Dumai Brigadir S Bernard menagatakan, polisi sudah mengamankan supir angkutan pupuk yang melindas korban tersebut untuk dimintai keterangan terkait kecelakaan maut.

Menurutnya, pengakuan sementara sopir menyebutkan bahwa kedua korban terlebih dahulu ditabrak oleh kendaraan Colt Diesel saat itu dan langsung terpental ke bawah kolong mobil yang dikemudikannya.

"Supir sedang dimintai keterangan dan kita melakukan olah tempat kejadian perkara," katanya kepada wartawan, Selasa.

Korban yang tersenggol colt diesel lantas tidak dapat mengendalikan laju kendaraan dan terjatuh, kemudian naas bagi mereka karena dibelakang tengah melaju kendaraan besar mengangkut pupuk dan melindas pasutri tersebut.

Kepolisian saat ini sedang melakukan pengejaran terhadap supir kendaraan Colt Diesel yang kabur usai kecelakaan yang menyebabkan pasutri warga Jalan Sukamaju Kelurahan Mundam Kecamatan Medang Kampai ini tewas mengenaskan.

Kerabat korban Rohman menyebutkan bahwa pasangan suami istri ini hendak menuju Bagan Siapiapi untuk mengambil buah pinang untuk keperluan dijual kembali di Dumai.

Kedua korban meninggalkan tiga buah hati ini yang masih duduk di bangku sekolah dasar ini sebelum dibawa ke rumah duka, sempat dilarikan ke ruang pemulasaran RSUD Dumai untuk kepentingan medis.

"Imah bermaksud akan menjual kembali buah pinang yang dibeli di Bagan Siapiapi karena harga lebih murah, dan kami tidak menyangka mereka meninggal di jalan akibat kecelakaan," terangnya