Agustine Sri Pamungkas
Pekanbaru, (Antarariau.com) - Pemecahan rekor dunia berselancar terlama di gelombang Bono Sungai Kampar di Provinsi Riau oleh tiga peselancar Australia pada pada 9-12 Maret lalu memicu "gelombang" kedatangan banyak peselancar ke daerah wisata ekstrim itu.
"Kini giliran turis dari India yang mencoba berselancar bono sampai tanggal 27," ujar Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Riau, Fahmizal Usman, di Pekanbaru.
Ia mengatakan sangat bangga dengan popularitas berselancar bono higga saat ini yang telah dikenal dunia. "Bono termasuk dua gelombang berselancar terbaik di dunia besama dengan Amazon,"lanjutnya.
Hal ini menurutnya yang membuat daya tarik tersendiri bagi wisatawan, meskipun termasuk dua terbaik di dunia Bono menempati peringkat satu terbaik di dunia dengan tujuh gelombang dan ketinggian gelombang yang mencapai 3,4 Km mengalahkan Amazon.
Lebih lanjut ia menyampaikan setelah pemecahan rekor tersebut minat wisatawan asing akan berselancar bono diharapkan meningkat.
"Untuk tanggal 4-9 April mendatang 20 peselancar dari Eropa dan Amerika akan datang ke Pelalawan untuk berselancar Bono,"terangnya.
Menurutnya berdasarkan pemecahan rekor baru yaitu 17,2 km dengan waktu 1,2 jam mengubur rekor lama yang pernah dipecahkan di Inggris yaitu sepanjang 12,32 Km membuat turis lain penasaran dan datang ke Pelalawan.
"Keunikan seven gost bono memancing kekaguman turis asing untuk berselancar di Bono dan tentunya media sosial ikut mempromosikan pemecahan rekor tersebut sehingga menarik wisatawan lain untuk datang, mudah-mudahan akan seperti ini seterusnya,"tutupnya.
Setelah Peselancar Australia, Kini dari India Datang Jajal Ombak Bono
