Lihat Lapas Pekanbaru Kelebihan Kapasitas, Ini Penyebabnya Menurut Anton Medan

id lihat lapas, pekanbaru kelebihan, kapasitas ini, penyebabnya menurut, anton medan

Lihat Lapas Pekanbaru Kelebihan Kapasitas, Ini Penyebabnya Menurut Anton Medan

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Mantan mafia kelas kakap Anton Medan menilai peraturan pemerintah (PP) Nomor 99 tahun 2012 tentang pemberian remisi sebagai penyebab lembaga pemasyarakatan (Lapas) kelebihan kapasitas.

"Kapasitas Lapas di Indonesia 118.000, tapi sampai ini hari dibuat sampai 180.000. Over nya jauh. Ini karena orang banyak ditangkap, yang bebas sedikit," kata Anton Medan setelah mengunjungi Lapas Perempuan dan Anak Klas II B Pekanbaru kepada Antara di Pekanbaru, Sabtu.

Ia mengatakan dengan adanya PP Nomor 99 tahun 2012, maka akan menjadi bom waktu lantaran kapasitas dan jumlah tahanan dan narapidana sangat tidak seimbang.

"Akibatnya orang bisa frustasi. Kalaupun ada napi kabur dari penjara, sangat manusiawi. Karena Lapas tidak mampu melayani dengan baik, karena over kapasitas itu," ujarnya.

Menurutnya, kondisi Lapas saat ini jauh lebih baik dibanding saat ia menjalani hukuman. Anton yang mengaku pernah dipenjara selama 18 tahun 7 bulan di 14 Lapas mengatakan perbedaan Lapas dulu dan saat ini adalah jumlah tahanan. "Memang lebih baik, tapi jumlah yang ditahan saat ini sangat banyak. Tidak seimbang," ujarnya.

Tokoh Muslim Tionghoa itu mengatakan bahwa Menteri Hukum dan HAM akan merevisi PP 99 tahun 2012 itu. Namun, dengan tegas ia menolak revisi tersebut dan mendesak segera dicabut. "Haramkan revisi itu," tegasnya.

Pria kelahiran Tebing Tinggi, Sumatera Utara 1957 silam itu mengatakan mulai mengunjungi Lapas dan Rutan di Indonesia sejak 1994 lalu. Selama 22 tahun mengunjungi Lapas dan Rutan, ia mengatakan bahwa 60 persen tahanan dan napi merupakan penyalahguna narkoba. "Dan jumlah itu terus meningkat sehingga terus dikhawatirkan over kapasitas," lanjutnya.

Selain menyinggung PP Nomor 99 Tahun 2012, Anton turut menyinggung minimnya petugas yang menjaga tahanan dan Napi pada sebuah Lapas dan Rutan. "Ada satu Lapas dengan jumlah 1.500 orang, petugasnya hanya tujuh atau delapan. Ini sangat tidak seimbang," ujarnya.

Selain itu, ia meminta kepada pemerintah agar memberikan pelatihan atau diklat khusus kepada petugas atau sipir sehingga mempunyai bekal saat menjalankan tugasnya.

Sebelumnya Anton Medan menyambangi dan memberikan ceramah agama di Lapas Perempuan dan Anak Klas II B Pekanbaru, Sabtu.

Kedatangan Anton Medan beserta istri dan rombongan Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) Pekanbaru ke Lapas yang beralamat di Jalan Bindanak Pekanbaru tersebut disambut oleh ratusan warga binaan yang mayoritas terdiri dari tahanan wanita.