Rudenim Pekanbaru Kelebihan Kapasitas - ANTARA News Riau

Rudenim Pekanbaru Kelebihan Kapasitas

id rudenim pekanbaru, kelebihan kapasitas

Rudenim Pekanbaru Kelebihan Kapasitas

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Pekanbaru, Riau, mengalami kelebihan kapasitas dari jumlah maksimal 105 orang saat ini telah diisi sebayak 264 imigran asal berbagai negara konflik.

"Saat ini jumlah kamar di Rudenim Pekanbaru hanya ada sebanyak 18 orang. Idealnya, satu kamar itu kapasitasnya 6 orang namun sekarang mencapai 10 orang," kata Kepala Seksi Registrasi, Administrasi dan Laporan Rudenim Pekanbaru Irawan kepada Antara di Pekanbaru, Kamis.

Maka kemudian, kata dia, Kepala Rudenim Pekanbaru, Santosa mengambil kebijakan untuk tidak lagi menerima atau menammpung para pencari suaka.

"Sebagian atau ada sekitar 200 orang imigran, sekarang bahkan berada atau diinapkan di Kantor Imigrasi Pekanbaru. Itu karena Rudenim sudah over kapasitas," katanya.

Irawan mengatakan, terkait persoalan dana untuk kehidupan para pencari suaka, sejauh ini masih lancar.

Ia menjelaskan, Lembaga United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) merupakan badan kemanusiaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang menangani masalah pencari suaka masih terus berkoordinasi dengan pihaknya.

Dia mengatakan, menumpuknya imigran pencari suaka di Rudenim Pekanbaru akibat lambatnya penanganan di UNHCR.

"Seharusnya, dalam beberapa bulan saja, mereka (pencari suaka) sudah mendapat kepastian tentang status apakah akan dikirim ke negara tujuan atau malah sebaliknya (ditolak)," kata dia.

Proses di UNHCR menurut Irawan, dilakukan mulai dari registrasi, hingga kemudian wawancara terkait asal-usul kenegaraan alasan mencari suaka.

Setelah itu, lanjut dia, baru kemudian para imigran mendapat kepastian hingga akhirnya di kirim ke negara tujuan yang rata-rata adalah Australia.

"Namun pada kenyataannya, ada juga yang telah lebih setahun masih belum menjalani wawancara dan ada juga yang telah diwawancarai namun setelah enam bulan tidak juga ada kepastian. Mereka hanya bisa menunggu," kata dia.