63 Anak Disekolahkan Panti Asuhan Fajar Harapan SD Hingga SMA

id 63 anak, disekolahkan panti, asuhan fajar, harapan sd, hingga sma

63 Anak Disekolahkan Panti Asuhan Fajar Harapan SD Hingga SMA

Pekanbaru, (Antarariau.com)- Panti Asuhan Bayi dan Balita Fajar Harapan sudah menyekolahkan 63 anak-anak mulai dari balita dan bayi hingga saat ini duduk di bangku Sekolah Menengah Atas.

"Disini menjadi jembatan bagi anak-anak untuk menempuh jenjang pendidikan. Mereka terlahir dari kondisi yang berkekurangan, tidak seberuntung kita, kita bantu meringankan, kita asuh, kita beri pendidikan yang cukup," kata Ketua Panti Asuhan Fajar Harapan Yazid Bakhri di Pekanbaru, Minggu.

Ia menerangkan bahwa panti yang sudah berdiri dari 13 tahun yang lalu ini merupakan wujud kepedulian terhadap anak terlantar, anak-anak yatim piatu dan kaum dhuafa. Panti tersebut beralamatkan Jalan Mustofa Yatim no.12 Kota Pekanbaru Provinsi Riau.

Menurutnya tuntutan zaman sekarang ini pendidikan menjadi tolak ukur penting. Sehingga ketika anak-anak sudah dewasa atau tidak lagi menjadi tanggung jawab panti.

"Kita bekali mereka dengan pendidikan agar setelah dewasa mereka dapat bersaing dengan yang lainnya, mendapat pekerjaan yang layak, mendapat kehidupan yang layak," ujar Yazid.

Lebih lanjut ia menjelaskan mengenai tanggung jawab panti sejak dari mereka diantarkan. Lalu mendapatkan pengasuhan, pendidikan dari Sekolah Dasar (SD) sampai SMA.

"Untuk SMP dan SMA kami memiliki yayasan pendidikan, anak-anak panti di didik oleh tim pengajar dengan latar pendidikan S1. Sedangkan untuk SD

kita sekolahkan ke sekolah pemerintah dan biayanya tetap ditanggung oleh pihak panti," Yazid menambahkan.

Selain itu untuk bersekolah di SMP dan SMA yang dimiliki yayasan juga terbuka untuk umum bagi masyarakat yang tidak mempunyai biaya pendidikan. Seperti kondisi ekonomi yang tidak mendukung diperbolehkan mendaftarkan anak-anak mereka dengan gratis biaya pendidikan.

Mengenai dana untuk mengelola panti, ia menjelaskan banyak berasal dari bantuan masyarakat. Pemerintah Kota Pekanbaru ikut berkonstribusi dengan memberikan bantuan sekali dalam setahun. Sementara dari Pemerintah Provinsi Riau belum ada karena prosesnya yang berbelit-belit.

Oleh Diana Syafni