Selatpanjang (ANTARA) - Peringatan Hari Anak Nasional (HAN) 2025 di Kabupaten Kepulauan Meranti berlangsung semarak, salah satu momen istimewanya adalah peluncuran buku anak berjudul Olahan Sagu Nenek dan Naina oleh Bunda PAUD Kepulauan Meranti, Ismiatun di Ballroom Afifa Selatpanjang, Selasa.
Buku tersebut menjadi simbol nyata dukungan terhadap literasi anak usia dini sekaligus pelestarian potensi lokal, khususnya sagu, yang merupakan komoditas khas Meranti. Diterbitkan bekerja sama dengan Penerbit Erlangga, buku ini menyuguhkan cerita edukatif yang dikemas menarik untuk anak-anak.
Peluncuran ini turut dihadiri Bupati Kepulauan Meranti, AKBP (Purn) Asmar. Dalam sambutannya, ia menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya atas inisiatif tersebut.
“Atas nama pemerintah kabupaten, kami sangat bangga. Buku ini adalah inspirasi nyata bagi penguatan literasi kita,” ujar Asmar.
Mengusung tema Anak Hebat, Indonesia Kuat Menuju Indonesia Emas 2045, Gebyar HAN 2025 juga menjadi momentum bagi pemerintah daerah menegaskan kembali komitmen terhadap pendidikan.
Bupati Asmar turut menyampaikan terima kasih kepada tenaga pendidik atas kegigihan dan semangat dalam membantu pemerintah mencerdaskan anak bangsa.
"Ini momen istimewa untuk merayakan keberadaan anak-anak, sebagai tunas bangsa yang paling berharga dan mereka merupakan generasi emas bagi Kabupaten Kepulauan Meranti yang unggul, agamis, dan sejahtera," ujarnya.
Bupati Asmar menyampaikan bahwa Pemkab Meranti terus menguatkan program wajib belajar 13 tahun. Hal ini menjadi upaya pemerintah dalam memastikan setiap anak mendapatkan kesempatan pendidikan secara merata dan berkualitas, mulai dari jenjang PAUD hingga pendidikan menengah atas.
“Kami ingin memastikan tidak ada satu pun anak yang tertinggal dan tidak ada satu pun impian yang terhalang karena keterbatasan akses pendidikan,” tegasnya.
Sementara itu, Bunda PAUD Kepulauan Meranti, Ismiatun, mengungkapkan bahwa buku Olahan Sagu Nenek dan Naina terinspirasi dari kekayaan alam Meranti. Ia menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam peluncuran buku itu.
Dia berharap buku tersebut bisa dicintai dan disenangi oleh anak-anak di Kepulauan Meranti, serta memberikan nilai-nilai edukasi dan pemahaman melalui cerita yang sudah dikemas semenarik mungkin.
"Lewat buku ini juga ada harapan, agar sagu sebagai bahan lokal dapat dilestarikan oleh generasi penerus di Kabupaten Kepulauan Meranti," harap Ismiatun.