Pekanbaru, (ANTARA) - Bunda Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Provinsi Riau, Henny Sasmita Wahid berupaya mewujudkan Program Satu PAUD Satu Desa karena masih ada 122 desa di daerah setempat yang belum memiliki lembaga pendidikan tersebut.
Henny dalam acara konsolidasi daerah penjaminan mutu pendidikan di Provinsi Riau, Selasa, mengatakan wajib belajar 13 tahun telah menjadi program prioritas nasional pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029.
Pada RPJMN tersebut, pendidikan prasekolah selama satutahun termasuk di dalam kewajiban belajar 13 tahun tersebut.
"Saya tidak punya kekuatan untuk membangun dan mendirikan PAUD. Tapi saya bisa memotivasi kepada para pemangku kepentingan supaya Satu PAUD Satu desa bisa dilaksanakan," katanya di Kantor Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Provinsi Riau.
Dengan pendidikan yang tepat, lanjutnya, anak-anak akan menjadi pondasi bangsa yang kuat di kemudian hari dan mewujudkan Indonesia Emas 2045. Oleh karena itu perlu digelorakan semangat bahwa ini adalah sebuah investasi jangka panjang.
Henny Sasmita menjelaskan, PAUD adalah hal yang penting sebagai jembatan penghubung untuk perkembangan otak anak. Hal itu dikarenakan usia mereka yang merupakan usia periode emas mulai dari 0 hingga 6 tahun.
"PAUD penting karena usia mereka itu usia emas, usia yang otak mereka dapat berkembang dengan pesat, kecerdasan mereka berkembang dengan pesat, kemampuan interaksinya juga berkembang dengan pesat," terangnya.
Dia mengatakan dengan menjadi Bunda PAUD, Bunda Literasi, sekaligus Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Provinsi Riau, Henny mempunyai tugas yang beririsan dengan tugas lainnya. Kegiatannya di TP PKK mempunyai basis keluarga, terutama sang ibu, yang menjadi target utama sosialisasi pentingnya PAUD dan literasi.
"Kita terus sosialisasikan pentingnya PAUD dan literasi, ini akan menjadi modal dasar dan investasi bangsa. Mendidik anak usia dini memang tidak terlihat langsung hasilnya sekarang, namun kita ingin menanamkan pada bangsa bahwa pendidikan sejak dini itu investasi besar untuk Indonesia Emas," ujarnya.