Pekanbaru, (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau melalui Bunda Literasi dan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan berupaya meningkatkan minat baca anak melalui peran perempuan sebagai ibu agar bisa mengarahkan pada hal yang bermanfaat.
Bunda Literasi RiauHenny Sasmita Wahid mengatakan gerakan literasi sangat penting untuk anak usia dini, karena menumbuhkan minat baca harus dimulai sedini mungkin dengan peran ibu menciptakan lingkungan menyenangi membaca.
"Ibu tak hanya membelikan buku bacaan dan dongengkan sebelum tidur, tapi juga bagaimana juga menumbuhkan kemampuan analisa dan memahami apa yang dibaca di buku," katanya di Pekanbaru, Jumat.
Menurutnya, saat ini tantangannya banyak anak yang lebih cenderung ke media digital karena instan mudah dan menarik. Namun dia mengajak untuk kembali mengingatkan peran sebagai ibu yang penting dalam tumbuh kembang anak.
Hal itu disampaikandalam kegiatan Kotak Baca Pekanbaru dengan tajuk "Perempuan dalam Karya".
Selain Bunda Literasi, juga hadir sebagai pembicara Anggota DPR RI asal RiauKarmila Sari, Kepala Dinas Perpustakaan dan KearsipanMimi Nazir, Penulis Riau Budi Utami, dan Dokter Rumah Sakit Santa Maria PekanbaruRumatha Veralisa.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan RiauMimi Nazir mengatakan perlu pengawasan untuk literasi digital. Apalagi Provinsi Riau masih rendah dalam peringkat literasi digital berdasarkan survei beberapa tahun lalu.
"Kita sekarang berusaha meningkatkan literasi digitalmenjadi konsumsi yang baik dan positif bagi masyarakat. Literasi digital indikatornya edukasi, keamanan, cara penggunaan, dan kita ada indikator," ujarnya
Menurutnya, literasi digital harus digunakan secara bijak bagi generasi muda. Orang tua, lanjutnya, harus membiasakan baca buku cetak dari usia dini. Harus ada kebijakan kapan bisa main bermain gawai supaya tidak kebablasan.