Usaha Makanan Ringan Pekanbaru ini Sudah Rambah Pasar Melaka Malaysia

id usaha makanan, ringan pekanbaru, ini sudah, rambah pasar, melaka malaysia

Usaha Makanan Ringan Pekanbaru ini Sudah Rambah Pasar Melaka Malaysia

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Salah satu usaha makanan ringan di Kota Pekanbaru yang berasal dari industri rumah tangga yakni "Winda Snack" telah bisa merambah Pasar Negara Bagian Melaka, Negeri Jiran Malaysia.

"Produk makanan ringan kami ini dibawa oleh seorang agen dari Pekanbaru ke Melaka melalui pedagang eceran antara lain toko penjual oleh-oleh di Bandara Sultan Syarif Kasim, Pekanbaru," kata pemilik usaha industri rumah tangga itu, Darleni (50) , dalam keterangannya di Pekanbaru, Senin.

Dia mengatakan makanan ringan yang diproduksinya seperti Pisang Salai, Kripik Bawang, Steak Keju, Amplang, Genepo, Kerupuk Malaysia dan Kerupuk Cabe. Sementara tempat produksi usahanya berada di Jalan Merak 11 No.1 RT 03 RW 18 Kelurahan Maharatu, Kecamatan Marpoyan Damai, Kota Pekanbaru.

Didapatkannya usaha itu dirintisnya sejak tahun 1998, dimulai dengan pengolahan kue-kue basah seperti Kue Talam, Onde-Onde dan Lemang. Awalnya dia hanya sebatas memenuhi permintaan warung dekat rumahnya.

Menurut dia, bagian dari sukses yang dicapai dimulai dari usaha yang bermodal awal uang pribadi Rp300 ribu (saat ini setara Rp3,5 juta, red). Setelah laris, usaha itu telah memicu tekadnya untuk terus mengembangkannya pada pengolahan makanan ini

ke kue-kue kering.

Ia menyebutkan aneka kue kering yang diproduksi diantaranya juga Peyek Lacang, Peyek Tempe, Peyek Ikan dan Keripik Pisang. Kemudian barulah bertambah dengan jenis lain menjadi Steak Keju, Amplang, Genepo, Kerupuk Malaysia dan Kerupuk Cabe.

"Kue kering itu dipasarkan selain ke Malaka, juga ke Jakarta, dan berbagai daerah dan kota di Provinsi Riau, dengan sejumlah sentra perbelanjaan modren di Pekanbaru, hingga meraih sejumlah keuntungan," ungkapnya.

Omzet per bulan kini, katanya lagi, bisa mencapai Rp45 juta per hari, atau dengan keuntungan bersih sekitar Rp450 juta/ tahun. Usaha ini dibantu tiga karyawan dengan upah setiap hari Rp50 ribu per hari dengan pekerjaan menggoreng atau membungkus.

Kendati sudah delapan belas tahun berproduksi,kata ibu dua anak ini, industri rumah tangga yang dikelola hingga kini masih memakai peralatan tradisional seperti pisau potong manual dan memasak dengan tungku gas. "Penerapan teknologi baru untuk kemasan, usaha saya juga sudah memiliki merek, izin dari dinas kesehatan, dan Balai BPOM Kota Pekanbaru dan sertifikat halal dari MUI," sebutnya. (Novri Yanti)